Berkatnews.com—Paus Fransiskus mengunjungi kota Assisi di Italia untuk berbicara dan berdoa dengan orang miskin, dan mendesak semua orang Kristen untuk mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan bantuan.
Paus Fransiskus memulai kunjungan Jumat (12/11) paginya ke kota Assisi di Italia dengan kunjungan tak terduga ke Biara Claris yang Miskin, di mana ia bertemu secara pribadi dengan para biarawati yang melayani Gereja melalui doa.
Dia kemudian pergi ke Basilika St. Mary of the Angels, di mana seorang miskin menghadiahinya tongkat dan mantel peziarah, untuk menunjukkan bahwa semua yang hadir adalah peziarah di kota St. Fransiskus.
Miskin sebagai Protagonis
Paus kemudian mengadakan percakapan dengan sekitar 500 orang miskin yang bertindak sebagai protagonis sejati hari ini dan yang berasal dari berbagai negara Eropa. Banyak dari mereka adalah tunawisma, pengangguran, atau migran. Perjalanan itu dilakukan tepat sebelum perayaan Hari Orang Miskin Sedunia kelima pada hari Minggu (14/11).
Pertemuan dilanjutkan dengan istirahat setengah jam di mana mereka yang hadir ditawari makanan ringan yang lezat.
Kesediaan Melayani Orang Lain
Paus Fransiskus dan orang-orang miskin kembali ke Basilika untuk berdoa yang diisi dengan himne dan Sabda Allah.
Membuka ibadat, Paus mengenang betapa banyak orang kudus — termasuk St. Fransiskus, St. Klara dan Beato Carlo Acutis, semuanya terkait erat dengan Assisi — telah mengabdikan hidup mereka kepada orang miskin dan paling terlantar, mengikuti suara Tuhan.
Dia berdoa agar setiap orang dapat “memperbarui kesediaan untuk mendedikasikan tahun depan ini juga untuk melayani mereka yang paling membutuhkan.”
Menjelang doa Bapa Kami, Paus Fransiskus mengatakan Yesus mengingatkan murid-murid-Nya dalam Injil Markus (14:3-9) bahwa kita akan selalu memiliki orang miskin, “dengan siapa kita harus saling berbagi makanan sehari-hari”, dan bahwa kita tidak boleh mati rasa karena kehadiran mereka.
Tangan Terulur ke Arah Orang Miskin
Paus berdoa kepada Tuhan agar “kebebasan dan roti yang Anda berikan tidak akan pernah kurang, dan agar kita semua belajar memberi dengan cara Dia yang memberikan diri-Nya sendiri.”
Dia kemudian mengulurkan tangannya untuk memberkati orang-orang miskin dan sukarelawan yang berkumpul di Assisi, dan berdoa:
“Tuhan Bapa kami, Rahmat-Mu tak terbatas; jagalah anak-anakmu ini, supaya dengan dibimbing oleh Firman-Mu, mereka mungkin tidak akan pernah melupakan jalan cinta yang lewat melalui hati saudara-saudari kita yang terkena dampak kebutuhan dan penderitaan.
Semoga Roh-Mu memberi mereka kekuatan, keberanian, dan keuletan untuk mengulurkan tangan mereka kepada mereka yang membutuhkan.”
Di akhir ibadat, Paus Fransiskus menyumbangkan masing-masing dari 500 orang miskin sebuah ransel berisi pakaian, sepatu, jaket, dan masker wajah.
Dia kemudian memberkati sebuah batu yang diambil dari Porziuncula, yang akan diberikan kepada tempat penampungan tunawisma.
Ketika Paus kembali ke Vatikan, dia berhenti di Biara Claris yang Miskin di kota Spello untuk makan siang bersama para biarawati yang tinggal di komunitas di sana.
Miskin di Mata Kristus
Berbicara kepada Vatican News tentang kunjungan itu, Uskup Agung Assisi, Domenico Sorrentino, memuji Paus karena memberi “kita yang miskin sebagaimana mereka dilihat melalui mata Kristus.”
“Cinta kita kepada mereka yang paling membutuhkan harus diubah menjadi sikap yang konsisten,” katanya. “Amal harus menjadi persembahan kita yang terus-menerus.” **
Devin Watkins (Vatican News)