Pangkalpinang, berkatnews.com – Paroki St Bernadet Pangkalpinang terhitung paroki muda di Keuskupan Pangkalpinang. Paroki di wilayah pinggiran kota Pangkalpinang ini, resmi terbentuk pada tanggal 7 Oktober 2007 oleh mendiang Mgr Hilarius Moa Nurak, SVD.
Walau terhitung muda, tetapi tahun-tahun belakangan ini belakangan ini, paroki ini memanen hasil, berupa tiga orang mantan misdinarnya dithabiskan Keuskupan dan Konggregrasi lain. Kurang lebih lima tahun lalu, ada Romo Dion Manopo Pr, imam Diosesan Keuskupan Bogor. Lantas, pada 19 Agustus 2021 lalu, seorang mantan putra altar St Benadet lagi ditahbiskan menjadi imam Jesuit.
Dan lebih terkini lagi, pada akhir juli lalu, tepatnya tanggal 31 Juli 2022, seorang mantan misdinar paroki kedua di kota Pangkalpinang itu, ditahbiskan menjadi imam Jesuit. Namanya, RP Yohanes Harry Kristanto, SJ. Mgr. Christophorus Tri Harsono sebagai Uskup Keuskupan Purwokerto pada 27 Juli 2022 di Gereja Paroki St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta.
Memaknai syukur atas peristiwa penuh rahmat itu, Minggu, 7 Agustus 2022 keluarga besar Paroki St Bernadet Pangkalpinang pun ikut bersyukur dan lewat perayaan misa syukur. Misa ini oleh Pastor Paroki St Bernadet, Romo Ferdinandus Meo Bupu Pr, bisa disebut misa perdana. “Misa perdana yang kami adakan sejak Romo Dion, Romo Sapto SJ dan sekarang Romo Herry SJ adalah moment bagi paroki untuk promosi panggilan.
Imam kelahiran 2 Desember 1991 ini merupakan putra pasangan Widiyoko dan Widarti. Kedua orangtuanya tehitung aktivis di Paroki St Bernadet.
Pada homilinya, Romo Harry menceritakan tentang perjalanan awal masuk ke seminari Mertoyudan hingga saat ia dapat berdiri di altar Gereja St Bernadeth merupakan sebuah berkat.
“Syukur atas rahmat tahbisan ini, gereja ini bukan hanya sekedar memori atau ingatan. Saya berdebar karena ini pengalaman pertama saya memimpin misa mingguan disini sejak ditahbiskan menjadi imam pada 27 Juli lalu,” ujar Putra Sulung dari dua bersaudara tersebut.
“Gereja St Bernadeth adalah tempat Romo Harry kecil sering ketiduran, bahkan berlarian di gereja, maaf jika saat itu sungguh merepotkan,” lanjutnya sambil tersenyum.
Romo Harry kecil juga diketahui dari umat, memang sejak SD sudah melayani menjadi putra altar. Ia kerap ikut orang tua nya latihan koor di gereja atau bermain bersama teman temannya di Bruderan Budi Mulia yang persis berdampingan dengan Gereja St Bernadeth.
Widiyoko sebagai sang ayah memohon doa dan dukungan dari para umat kepada Romo Harry agar selalu setia dan teguh dalam menjalani panggilan, sesuai dengan tema tahbisan yang sudah dipilih yakni ‘Lebih Mencintai Kristus Sebagai Sahabat’.
“Saya tidak merasa kehilangan atas tahbisan yang diterima anak saya, banyak limpahan rahmat karena putra pertama saya memenuhi panggilan Tuhan sebagai Imam. Mohon doa agar menjadi imam yang sesungguhnya, karena perjalanan tugas masih panjang,” ungkap sang ayah.
Pada penutupan misa, Romo Harry mengucapkan terima kasih kepada Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr Adrianus Sunarko OFM, para Pastor, seluruh petugas liturgi,keluarga,sahabat dan semua umat.
“Perkenankan saya membagikan cinta yang sudah saya dapatkan sejak kecil di Gereja St Bernadeth ini, saya mohon doanya. Setelah ini saya akan bertugas di Paroki St Robertus Bellarminus Cililitan Jakarta Timur,” pungkas Romo Harry SJ. (sumber : ytknews.id/fad)
Reporter : Novi Yulitasari