Belinyu, BerkatNews.com—Sabtu itu, 22 April 2023, ada peristiwa yang tidak biasanya, terjadi di Paroki Belinyu. Pasalnya, hari itu, OMK Paroki St. Maria Pelindung Para Pelaut – Muntok, hadir di Paroki St. Maria Dikandung Tanpa Noda – Belinyu, untuk menyerahkan salib IYD (Indonesian Youth Day). Dalam perjalanannya, OMK Muntok ada yang mengendarai motor dan mobil. Mereka yang hadir dari muntok berjumlah dua puluh lima OMK. Semangat OMK Belinyu nampak dalam persiapan mereka menyambut hadirnya salib IYD ini.
Kehadiran salib diawali dengan berbalas pantun dan rombongan diarak dengan manortor atau tarian adat Batak. OMK Muntok dan rombongan diterima oleh RD Andreas Naraama Lemoro, selaku pastor kepala paroki. Setelah disambut, salib diarak kembali menuju kapel Rumah Pembinaan Umat (RPU) St. Yusuf. Ungkapan syukur diteruskan dalam ibadat penerimaan salib yang dipimpin oleh frater yang sedang menjalankans masa pastoralnya di Belinyu.
Setelah usai ibadat, OMK melanjutkan dengan snack bersama dan MCK. Kegiatan telah disusun rapi oleh OMK Belinyu, sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik. Setelah selesai berbenah, OMK melanjutkan acaranya dengan makan malam bersama. Dalam makan malam ini dihidangkan masakan yang sederhana namun sangat nikmat. Santap malam selesai dan dinamika selanjutnya ialah malam keakraban.
Sebelum itu, OMK Muntok diajak untuk gladi bersih mengenai perarakan salib menuju gereja paroki. Dalam kesempatan ini OMK diajak berbaur bersama dalam ice breaking yang dipandu oleh tim animasi dari paroki Belinyu dan game sederhana tapi mengikat persaudaraan.
Di sela – sela keakraban, ditampilkan juga theme song Indonesia Youth Day 2023. Waktu rekreasi selesai dan OMK Muntok beristirahat dipenginapan RPU dengan fasilitas kamar yang sangat baik.
Di hari kedua (23/4) kegaitan diawali dengan sarapan untuk mengisi tenaga, seusai sarapan OMK bersiap untuk mengikuti perayaan Ekaristi bersama umat Belinyu. Dalam perayaan Ekaristi, salib IYD kembali diarak bersama petugas liturgi. Kali ini salib diarak dengan tarian khas Tionghoa. “mengesampingkan Ekaristi sama dengan mengesampingkan Yesus. Tanpa Yesus, tidak ada hidup”, ungkap Romo Untung dalam khotbahnya dalam perayaan Ekaristi. Usai perayan Ekaristi, OMK kembali ke RPU untuk berdinamika bersama. (fad)
Reporter : Vincenzo Risen