Jakarta, BerkatNews.com – Umat Katolik di seluruh dunia berduka atas wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4) pukul 07.45 waktu Roma. Paus berpulang di usia 88 tahun setelah berjuang melawan bronkitis dan kondisi kesehatan yang menurun.
Kabar duka ini disampaikan Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, dalam konferensi pers di Jakarta. Ia menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas sosok Paus yang dikenal penuh belas kasih dan kesederhanaan. “Beliau hanya memiliki satu paru-paru sejak muda, tapi tetap menjalani hidupnya untuk melayani,” ujarnya.
Sebagai bentuk penghormatan, Perayaan Ekaristi Arwah akan digelar di Gereja Katedral Jakarta pada Kamis pukul 18.00 WIB. Kardinal Suharyo juga mengimbau seluruh paroki di Keuskupan Agung Jakarta untuk mengadakan doa bersama secara serentak.
Masa berkabung akan berlangsung selama sembilan hari, sementara konklaf pemilihan Paus baru direncanakan lima belas hari setelah wafatnya Paus. Liturgi pemakaman masih menunggu keputusan resmi dari pertemuan para Kardinal di Roma.

Paus Fransiskus Wafat
Kardinal Suharyo mengenang Paus Fransiskus sebagai pemimpin yang merakyat. Paus memilih tinggal di Casa Santa Marta, bukan di istana Vatikan, serta menggunakan kendaraan sederhana sebagai simbol bahwa gereja hadir untuk melayani, bukan berkuasa.
“Saya paling terkesan saat beliau datang ke Indonesia dan tersenyum melihat keramahan masyarakat. Bahkan beliau membagikan permen kepada anak-anak. Tindakan kecil, tapi penuh cinta,” kenangnya.
Paus Fransiskus juga dikenal atas perhatian besar pada kaum marginal, termasuk kunjungannya ke Pulau Lampedusa untuk menemui para pengungsi. “Beliau benar-benar hidup dalam nilai-nilai Injil: rendah hati, melayani, dan penuh belas kasih,” tutup Kardinal.
Editor : Veronika Suci/Tarsisius
Sumber : Channel Youtube Kompas TV