BELINYU, Berkatnews.com – Gelombang antusiasme dan komitmen membahana di Paroki Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Belinyu seiring dengan digelarnya kegiatan pembekalan akbar bagi jajaran pengurus periode 2025-2028. Seluruh elemen kepengurusan, mulai dari Dewan Pastoral Paroki (DPP) yang merupakan motor penggerak kebijakan, Dewan Pemiliharaan Harta Benda Paroki (DPHBP) sebagai tulang punggung operasional, Pangkalpinang Integrative Pastoral Approach (PIPA) yang menjadi garda terdepan pelayanan, hingga para nahkoda di tingkat akar rumput melalui Kelompok Basis Gerejani (KBG), berkumpul dalam satu tujuan mulia: memantapkan langkah untuk pelayanan umat yang semakin berkualitas dan relevan.
Bertempat di Rumah Pembinaan Umat (RPU) Paroki Belinyu yang megah, dengan kapasitas mencapai 2000 orang dan fasilitas lengkap yang memadai, kegiatan yang berlangsung pada [27 April 2025 ini menjadi momentum penting dalam menyatukan visi dan misi seluruh lini kepengurusan. Kehadiran RD. Wens Panteleon, sang gembala umat Paroki Belinyu, memberikan sentuhan hangat dan arahan yang membakar semangat. Dalam sambutannya, Romo Wens tak hanya menyampaikan ucapan selamat datang, namun juga menyoroti urgensi kegiatan pembekalan ini sebagai fondasi yang kokoh untuk kemajuan gereja.
“Hari ini kita berkumpul bukan sekadar untuk saling mengenal, tetapi lebih dari itu, untuk merajut benang-benang kesamaan visi dalam membangun rumah Tuhan kita ini,” ujar Romo Wens dengan nada penuh harap. Beliau menekankan bahwa perjalanan pelayanan gereja haruslah sebuah orkestra yang harmonis, di mana setiap individu dan kelompok memiliki peran vital dan berjalan seiring tanpa meninggalkan satu pun anggota umat. “Kita patut bersyukur karena pada kesempatan ini, kita akan mendapatkan pencerahan dari seorang yang sangat berkompeten di bidangnya. Mari kita serap setiap ilmu yang dibagikan agar kita semua memiliki pemahaman yang utuh tentang tugas dan tanggung jawab kita dalam kepengurusan ini,” imbuhnya, merujuk pada narasumber utama yang telah hadir.
Sosok yang dimaksud tak lain adalah RD. Bernard S. Balum, seorang gembala umat yang dikenal luas dengan pemahaman mendalamnya tentang dinamika organisasi gereja. Kehadiran Romo Beny, sapaan akrabnya, disambut dengan antusiasme tinggi oleh seluruh peserta. Mengawali sesinya, Romo Beny langsung menyentuh esensi dari struktur dan organ dalam konteks gereja. Beliau dengan lugas menjelaskan bahwa keduanya bukanlah entitas yang terpisah, melainkan sebuah kesatuan organik yang saling melengkapi, menghidupi, dan menjalankan fungsinya berdasarkan nilai-nilai luhur yang dianut oleh Gereja Katolik.

Pembekalan akbar bagi jajaran pengurus periode 2025-2028.
Lebih dari sekadar penyampaian materi satu arah, Romo Beny memilih pendekatan yang interaktif dan partisipatif. Di tengah sesi, beliau memfasilitasi diskusi mendalam yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing pengurus, baik di lingkup KBG yang bersentuhan langsung dengan kehidupan umat di tingkat komunitas terkecil, maupun di level Paroki yang mengkoordinasi seluruh kegiatan pastoral. Sesi diskusi ini menjadi ruang yang subur untuk berbagi pengalaman, mengidentifikasi tantangan, dan merumuskan solusi bersama.
Romo Beny kemudian memaparkan secara detail struktur organisasi yang berlaku di tingkat KBG maupun Paroki. Beliau menjelaskan peran sentral dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Bendahara sebagai pilar utama dalam menjalankan roda organisasi. Tak hanya itu, beliau juga menguraikan fungsi strategis dari berbagai seksi yang ada, seperti Seksi Keluarga yang mengawal keutuhan rumah tangga, Seksi Biar yang memperhatikan panggilan hidup religius, Seksi OMK yang membina generasi muda gereja, Seksi Ibadat Ilahi yang memelihara kekayaan liturgi, Seksi Peralaya yang hadir dalam suka dan duka umat, serta peran penting Fasilitator dalam membangun komunikasi yang efektif. Menariknya, kepengurusan kali ini juga mengakomodir kebutuhan zaman dengan penambahan seksi baru yang relevan, yaitu Seksi Komsos (Komunikasi dan Sosial) untuk menjangkau umat melalui berbagai platform, Seksi Sosial untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama, serta Seksi Keamanan dan Parkir Paroki untuk menciptakan lingkungan ibadah yang aman dan nyaman.
Setelah sesi diskusi yang hangat dan produktif, perwakilan dari masing-masing seksi mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan gambaran tugas dan fungsi yang akan mereka emban. Sesi ini menjadi ajang untuk saling memberikan masukan dan saran konstruktif, memastikan bahwa setiap unit kerja memiliki arah yang jelas dan terintegrasi dengan visi keseluruhan Paroki. Suasana yang tercipta sangat komunikatif dan positif, mencerminkan semangat kolaborasi yang kuat di antara seluruh pengurus.
Menutup rangkaian pembekalan yang berlangsung selama tiga jam tersebut, Romo Beny menyampaikan pesan yang menggugah bagi seluruh pengurus, baik di tingkat KBG maupun Paroki. Beliau menekankan bahwa esensi dari kepengurusan adalah kerja sama tim yang solid. “Jangan hanya mengandalkan Ketua, Wakil Ketua, atau Sekretaris. Kita semua adalah bagian dari satu tubuh Kristus, dan setiap anggota memiliki peran yang sama pentingnya,” tegas beliau dengan penuh semangat. Lebih lanjut, Romo Beny memberikan perspektif yang inspiratif tentang panggilan pelayanan di gereja. “Bagi Gereja, tidak ada kata pensiun bagi yang tua, karena kebijaksanaan dan pengalaman mereka tetap dibutuhkan. Bagi remaja, tidak ada kata tidak mampu, karena potensi dan semangat mereka adalah aset berharga. Kalau merasa tidak mampu, mengapa dulu menerima sakramen baptis yang menandakan panggilan untuk melayani?”
Semangat pembaharuan dan komitmen yang tinggi dari para pengurus ini akan segera diresmikan dalam acara pelantikan yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2025. Kehadiran Yang Mulia Uskup Keuskupan Pangkalpinang, MGR. Adrianus Sunarko, OFM, dalam acara pelantikan tersebut tentu akan menjadi suntikan semangat dan berkat tersendiri bagi seluruh jajaran pengurus Paroki Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Belinyu dalam mengemban amanah pelayanan untuk tiga tahun ke depan. Kegiatan pembekalan ini menjadi tonggak awal yang menjanjikan, menandakan kesiapan seluruh pengurus untuk melayani umat dengan hati yang tulus dan visi yang terarah, demi kemajuan gereja dan kesejahteraan seluruh umat di Belinyu.
Penulis : Rano