Pendidik harus lebih banyak belajar agar bisa mengajari.
Pangkalpinang, Berkatnews.com— Para guru dan tenaga kependidikan (Tendik) pada lembaga pendidikan katolik di Keuskupan Pangkalpinang diharapkan terus belajar mengembangkan diri agar mumpuni serta memiliki karakter baik sebagai teladan bagi peserta didik.
Demikian disampaikan Ketua Yayasan Tunas Karya Romo Servasius Samuel, S. Psi., M. Psi., Psikolog saat hari studi tenaga pendidik dan kependidikan sekolah katolik wilayah Bangka yang diselenggarakan Majelis Pendidikan Katolik (MPK) Keuskupan Pangkalpinang, Senin (12/5).

Para narasumber yang hadir saat hari studi guru dan tendik sekolah katolik se-Bangka, Senin kemarin.
“Sebagai pendidik dan tenaga kependidikan kita harus belajar lebih banyak sehingga bisa mengajar, mendampingi peserta didik dengan mumpuni. Kehadiran bapak ibu, romo, suster menegaskan bahwa kita ini insan pembelajar,” kata pastor yang juga psikolog itu di hadapan 500 peserta yang hadir.
Pada momentum hari studi dengan tema Sinodalitas Menuju Pendidikan yang Membebaskan tersebut, Romo Samuel juga memperkenalkan apa itu majelis pendidikan katolik dan siapa saja yang tergabung di dalamnya.
“Anggota MPK ini adalah sekolah-sekolah katolik di Keuskupan Pangkalpinang, di dalamnya ada yayasan-yayasan pendidikan katolik. Sekarang ada 20 unit layanan pendidikan baik asrama maupun sekolah katolik dari tingkat pra sekolah hingga perguruan tinggi,” ujar Romo Samuel.
Lebih lanjut dia memastikan, meski sebagai lembaga pendidikan katolik tapi para pendidik, tenaga kependidikan hingga peserta didik berasal dari berbagai suku, agama dan budaya yang beraneka ragam di Indonesia.

Ketua YTK Romo Samuel menyerahkan cinderamata kepada Anggota DPR RI Ir. Rudianto Tjen.
Sementara Uskup Pangkalpinang Mgr. Prof. Adrianus Sunarko, OFM dalam paparannya dengan tema sinodalitas dan tantangan bagi pendidikan meminta lembaga pendidikan katolik mendidik para peserta didik agar terampil mengelola relasi yang kompleks dalam konteks plural.
“Untuk membangun gereja sinodal kita harus sering berkumpul bersama, berunding, mencari kehendak Tuhan lalu menawarkan solusi atas aneka persoalan masa kini. Agar bisa menjadi gereja seperti itu (baca:sinodal), perlu pendidikan bagi anggota agar pintar kelola relasi yang komplek baik dengan Allah sendri, alam semesta, relasi dengan seluruh umat manusia tapi juga harus memberikan perhatian khusus untuk orang-orang miskin, lemah, kaum difabel dan terpinggirkan,” tegas Ketua Komisi Teologi KWI ini.
Turut hadir dalam kesempatan ini Wakil Ketua Komisi X DPR RI Maria Yohana Hesti Wijayanti, Anggota Komisi I DPR RI Ir. Rudianto Tjen, Bupati terpilih Bangka Barat Markus SH, Ketua DPRD Kota Pangkalpinang Abang Hertza, dan bakal calon Walikota Pangkalpinang, Prof. H. Saparudin,MT.PhD. (SHL)