Home BERITA Misa Inkulturasi Etnis Tionghoa Warnai Awal Perayaan HUT Paroki St. Bernadeth Pangkalpinang

Misa Inkulturasi Etnis Tionghoa Warnai Awal Perayaan HUT Paroki St. Bernadeth Pangkalpinang

by Veronika Suci Handayani

Pangkalpinang, Berkatnews.com – Menyambut puncak perayaan HUT ke-18 Paroki St. Bernadeth, Gereja St. Bernadeth Pangkalpinang menggelar Misa Inkulturasi Etnis Tionghoa pada Minggu ,05 Oktober 2025. Perayaan Ekaristi ini dipimpin oleh Pastor Paroki St. Bernadeth, RD. Yosef Setiawan bersama Diakon Aven, sekaligus perayaan ini bertepatan dengan Misa Demi Pemeliharaan Ciptaan untuk memperingati 10 tahun terbitnya Ensiklik Laudato Si’ karya Paus Fransiskus.

Misa ini menjadi momentum umat untuk merayakan iman dengan sentuhan budaya, serta merenungkan kembali tanggung jawab manusia terhadap alam ciptaan.

Pembaca Lektor, Mazmur dan Doa Umat mengenakan pakaian adat Tionghoa

Berbeda dari perayaan Ekaristi Minggu biasanya, petugas liturgi tampak mengenakan busana tradisional Tionghoa, sementara sebagian doa umat dibacakan dalam bahasa Tionghoa, menciptakan suasana yang unik dan sarat makna kebhinekaan. Pendekatan budaya ini menjadi ciri khas perayaan ulang tahun paroki tahun ini, yang mengusung tema  Mengenal Budaya Umat Paroki St. Bernadeth Untuk Membangun Partisipasi dan Sinodalitas”.

Dalam homilinya, RD. Yosef Setiawan menegaskan pentingnya kesadaran untuk menjaga alam sebagai rumah bersama, sebagaimana ditekankan dalam Laudato Si’. Ia mengingatkan umat agar tidak berlebihan dalam memanfaatkan sumber daya alam, melainkan menggunakannya dengan penuh tanggung jawab.

“Minggu ini kita diingatkan untuk tidak serakah terhadap alam. Pakailah secukupnya. Jangan memperluas dan menambah lagi hanya demi keuntungan,” ujar Romo Yosef dengan nada tegas.

“Kalau kita menikmati alam yang begitu indah, itu tanda kita menghargai Sang Pencipta. Cari dahulu kerajaan Allah, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu,” tambahnya.

Pesan Romo Yosef menjadi refleksi mendalam bagi umat agar semangat bersyukur atas ulang tahun paroki juga diwujudkan dalam kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Apresiasi dari Pastor Paroki St. Bernadeth, Romo Yosef pada Pras , (Penyandang Disabilitas Tunanetra)

Perayaan ini juga semakin istimewa karena iringan musik misa dimainkan oleh seorang organis penyandang disabilitas Tunanetra, yang menambah kemegahan dan makna tentang kesetiaan dalam pelayanan tanpa batas kemampuan fisik.

Rangkaian Misa Inkulturasi akan terus berlanjut hingga puncak perayaan HUT ke-17 Paroki St. Bernadeth. Setelah Misa Etnis Tionghoa pada 5 Oktober, akan dilanjutkan dengan Misa Syukur HUT Paroki pada 7 Oktober,  Misa Inkulturasi Etnis Melayu pada 12 Oktober, dan diakhiri dengan Misa Inkulturasi Etnis Jawa pada 19 Oktober 2025 sebagai puncak perayaan. (VSH)

Penulis / Reporter : Veronika Suci

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.