Home BERITA Komisi Keluarga Keuskupan Pangkalpinang Gelar Pelatihan Konseling Keluarga se – Kevikepan Selatan

Komisi Keluarga Keuskupan Pangkalpinang Gelar Pelatihan Konseling Keluarga se – Kevikepan Selatan

by Veronika Suci Handayani

Pangkalpinang, Berkatnews.com — Komisi Keluarga Keuskupan Pangkalpinang bekerja sama dengan Komisi Keluarga KWI menyelenggarakan Pelatihan Konseling Keluarga bagi pasangan suami istri se-Kevikepan Bangka Belitung. Kegiatan berlangsung selama 3 hari, 24–26 Oktober 2025, bertempat di Rumah Pembinaan Puri Sadhana. Sebanyak 30 peserta yang terdiri dari perwakilan tiap paroki mengikuti pelatihan ini.

Pelatihan dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Pangkalpinang, Romo Antonius Moa Tolipung, didampingi oleh Romo Lukas, Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Pangkalpinang.

Dalam homilinya, Romo Antonius menekankan bahwa keluarga adalah persekutuan yang indah sekaligus rapuh dan membutuhkan pendampingan yang berkelanjutan.

Misa Ekaristi Pembukaan Pelatihan Konseling Keluarga

“Keluarga adalah persekutuan yang sangat mesra, tetapi juga amat-amat sangat rapuh,” ujar Romo Antonius.

“Menjadi suami istri itu mulai dari perkawinan sampai tidak tamat-tamat. Konseling keluarga sangat penting karena setiap pasangan pasti ingin hidup baik, hanya realitas sering menunjukkan pergulatan yang tidak sederhana,” lanjutnya.

Romo Lukas Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Pangkalpinang

Setelah perayaan misa, berlanjut dengan sambutan dari Romo Lukas . Ia memberikan penegasan bahwa konseling keluarga dalam Gereja Katolik bukan semata untuk menangani masalah rumah tangga saja, tetapi mencakup pendampingan keluarga dalam seluruh fase kehidupan.

“Konseling keluarga jangan dipikir hanya sekedar persoalan-persoalan, tidak. Menyangkut tentang konseling keluarga sebenarnya menyangkut tentang persoalan keluarga secara umum, termasuk anak-anaknya, termasuk mereka orang-orang muda, ya termasuk juga pas pranikah lah dalam pengertian sejak dari remaja paling tidak sampai ke pendampingan mengenai tentang katekesi perkawinan gitu,” jelas Romo Lukas.

“Lalu kemudian pasca, setelah lima tahun, sepuluh tahun, lima belas tahun perkawinan, tahap-tahap itu juga memunculkan persoalan keluarga,” tambahnya.

Ia berharap pelatihan ini mampu membentuk kelompok pendamping keluarga yang bertumbuh dan berjalan bersama umat di paroki masing-masing.

Dua pemateri dari pengurus harian komisi keluarga KWI

Pelatihan Konseling ini menghadirkan dua pemateri dari Pengurus Harian Komisi Keluarga KWI. Selama tiga hari, peserta mendapatkan pembekalan untuk mendampingi keluarga lain secara dasar dan mendalam.

Salah satu pemateri, Anna Surti Ariani, menyampaikan bahwa pelatihan disiapkan agar para pasutri siap menjadi pendamping yang peka, mendengar, dan mampu menyertai sesama keluarga.

“Kami akan memberikan pelatihan konseling dasar bagi para pasutri yang ada di paroki-paroki di Keuskupan Pangkal Pinang,” ujarnya.

“Dalam tiga hari ini peserta belajar seperti apa mendampingi keluarga, teknik mendengarkan aktif, sampai kapan perlu merujuk atau bekerja sama dengan ahli. Harapannya muncul motivasi bagi para pasutri untuk menjadi pendamping keluarga di paroki masing-masing,” tuturnya.

Kegiatan Konseling keluarga ini diprioritaskan bagi pasangan suami-istri dikarenakan di dalam keluarga segala persoalan hidup bisa dijalani.

Penulis / Reporter : Veronika Suci

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.