Batam, Berkatnews.com — Antusiasme umat Katolik terlihat jelas dalam Perayaan Misa Malam Natal di Gereja Katolik Paroki Santo Petrus Batam, Rabu malam, 24 Desember 2025. Sekitar 6.000 umat memadati area gereja sejak sore hari, membuat hampir seluruh sudut gereja dan halaman dipenuhi umat yang ingin mengikuti Perayaan Ekaristi Malam Natal.
Misa Malam Natal tersebut dipimpin oleh Romo Frans Mukin. Perayaan berlangsung meriah dan tertib, meski jumlah umat yang hadir jauh melampaui kapasitas gedung utama gereja.
Untuk membantu pelayanan Komuni Kudus, sekitar 30 prodiakon ditugaskan dalam Misa tersebut. Misa dijadwalkan dimulai pukul 19.00 WIB, namun sejak pukul 17.00 WIB, bagian dalam gereja sudah nyaris penuh oleh umat yang datang lebih awal.
Seperti perayaan-perayaan besar sebelumnya, Paroki Santo Petrus kembali menjadi tujuan umat dari berbagai wilayah. Umat yang hadir tidak hanya berasal dari paroki-paroki di Batam, tetapi juga datang dari luar daerah, bahkan dari Jakarta, Medan, Singapura, hingga Malaysia.

Situasi membludaknya Umat ikut Misa Malam Natal di Gereja St Petrus
Untuk menampung umat yang membludak, panitia menyiapkan tenda-tenda besar yang dipasang di area parkir serta di seluruh halaman gereja, baik di bagian depan, samping, maupun belakang. Gedung Serba Guna (GSG) dua lantai juga digunakan sepenuhnya, termasuk halaman di sekitarnya. Di setiap titik, panitia memasang layar monitor berukuran besar dan sedang agar umat yang berada di luar tetap dapat mengikuti jalannya Misa secara langsung.
Saat ditemui wawancara oleh tim Berkatnews melalui pesan WhatsApp pada Kamis, 25 Desember 2025, Romo Frans Mukin menyampaikan penjelasan terkait situasi Misa Malam Natal di Paroki Santo Petrus Batam.
“Perayaan-perayaan Ekaristi hari raya di Gereja Paroki Santo Petrus biasanya diikuti sangat banyak umat. Umat datang dari berbagai paroki di Batam dan luar Batam, termasuk dari Jakarta, Medan, Singapura, dan Malaysia. Untuk menampung umat sebanyak itu, panitia selalu menyiapkan tenda di halaman dan menggunakan Gedung Serba Guna dua lantai, serta memasang monitor di berbagai titik agar umat bisa mengikuti Misa dengan baik,” jelas Romo Frans Mukin.
Ia juga juga menyampaikan bahwa Perayaan Malam Natal, Jumat Agung, dan Malam Paskah memang menjadi momen dengan jumlah umat terbanyak setiap tahunnya.
“Pada perayaan-perayaan besar seperti Malam Natal, Jumat Agung, dan Malam Paskah, jumlah umat bisa mencapai sekitar 6.000 orang. Pada Misa Malam Natal kemarin, hampir semua tempat terisi penuh dan banyak umat yang harus berdiri karena kursi tidak mencukupi,” tambahnya.
Gereja Santo Petrus sendiri, dengan tiga balkon di bagian kiri, kanan, dan belakang, mampu menampung sekitar 2.000 umat. Sementara halaman luar dan GSG dapat menampung sekitar 4.000 umat. Pada Perayaan Malam Natal kali ini, hampir tidak ada ruang yang tersisa. Kursi-kursi yang disediakan bahkan tidak mampu menampung seluruh umat, sehingga banyak umat yang mengikuti Misa sambil berdiri sepanjang perayaan.

Sejumlah pejabat katolik hadir dalam perayaan misa malam natal
Di tengah kepadatan umat, Perayaan Misa Malam Natal ini juga mendapat kunjungan mendadak sejumlah pejabat lainnya turut datang ke Gereja Santo Petrus, di antaranya Gubernur Kepulauan Riau, Kapolda Kepulauan Riau, Wali Kota Batam, dan Wakil Wali Kota Batam.
Romo Frans menyampaikan dikarenakan kondisi gereja yang sudah sangat padat dan umat berdesakan, para pejabat hanya sempat bersalaman dan berjabat tangan di pintu depan gereja sebelum akhirnya meninggalkan lokasi.
“kami hanya bisa bersalaman dan berjabat-tangan, karena kondisi Gereja sudah sumpek dan umat sudah berdesakan, tak ada lagi ruang kosong. Gubernur dan Pejabat lain juga tidak terlalu lama berada di Gereja,” ungkap Romo Mukin (vsh)
Penulis : Veronika Suci

