Home Asian Church Jawab Kerinduan Umat, Mgr.Adrianus Sunarko, OFM Terimakan Krisma di Stasi Simpang Rimba

Jawab Kerinduan Umat, Mgr.Adrianus Sunarko, OFM Terimakan Krisma di Stasi Simpang Rimba

by Veronika Suci Handayani

SIMPANG RIMBA, Berkatnews.com – Paroki St. Bernadeth kembali mengadakan perayaan ekaristi penerimaan sakramen krisma untuk kedua kalinya pada tahun ini. 9 anak dari stasi Simpang Rimba dan 2 dari Paroki St. Bernadeth.

Biasanya, Paroki St. Bernadeth hanya mengadakan sakramen krisma satu kali dalam setahun. Namun, pada tahun ini digelar dua kali dikarenakan beberapa anak belum siap menerima sakramen pada kesempatan sebelumnya.

Penerimaan ini bahkan berlangsung di Gereja Katolik Santa Maria Goretti, Stasi Simpang Rimba, pada Sabtu, 13 September 2025.

Situasi ini justru sangat jarang terjadi di Paroki St. Bernadeth, namun membawa sukacita tersendiri bagi umat, karena Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM, hadir langsung untuk memimpin ekaristi sekaligus berkunjung ke stasi ini.

Penerima Sakramen Krisma di Stasi Simpang Rimba

Sebelum perayaan ekaristi dimulai, Kedatangan Mgr. Adrianus Sunarko, OFM disambut meriah dengan tarian sambut dari para calon penerima krisma. Umat setempat menyambut gembira kedatangan Uskup, yang mereka anggap sebagai jawaban atas kerinduan untuk merasakan kehadiran gembala di tengah stasi.

Penerimaan Sakramen Krisma ini turut didampingi oleh Pastor Paroki St. Bernadeth RD. Yosef Setiawan, bersama RD. Paulus Kara, dan Diakon Aven.

Perayaan Ekaristi Sakramen Krisma di Pimpin Mgr. Adrianus Sunarko, OFM

Selain umat Stasi Simpang Rimba, hadir pula umat dari Gereja St. Bernadeth, para suster, frater, serta koor dari Stella Maris yang memperindah liturgi

Dalam homili Mgr. Adrianus , uskup mengingatkan para penerima krisma tentang makna salib sebagai jalan keselamatan dan sumber kekuatan hidup beriman. “Yang memandang salib tidak akan binasa dan memperoleh hidup yang kekal. Salib memberi keberanian dan inspirasi untuk berdiri tegak dalam kehidupan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa krisma bukan sekadar sakramen, tetapi penguatan bagi umat agar berani menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat.

“Krisma sering disebut sakramen kekuatan. Harus kuat, maksudnya untuk menegaskan dan mengingatkan bahwa kalian harus berdiri sebagai saksi Kristus,” tambahnya.

Prosesi persembahan berupa 2 ekor ayam dan telur ayam kampung

Keunikan dalam perayaan ini juga tampak saat para krisma membawa persembahan, bukan hanya hosti dan anggur, tetapi juga telur kampung sejumlah penerima krisma, serta dua ekor ayam hidup.

Usai perayaan Ekaristi, umat melanjutkan acara kebersamaan dengan hiburan dan makan malam bersama, yang semakin mempererat persaudaraan satu sama lain. (VSH)

 

Penulis / Reporter : Veronika Suci

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.