Bacaan pertama Yeremia 11: 18-20, Aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih; Mazmur 7:2-3.9bc-10.11-12, Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; Bacaan Injil Yohanes 7: 40-53, Apakah Engkau juga orang Galilea?
Persiapkanlah Diri
Oleh: RD. Lucius Poya H., *)
Paskah semakin mendekat. Rencana untuk membunuh Yesus semakin terang benderang. Barisan sakit hati, kelompok yang asap ekonominya terpaksa tak lagi mengepul akibat kehadiran Yesus, kaum farisi dan para imam semakin gencar menunjukkan kuku kuasanya untuk menekan umat, termasuk menekan rekan mereka Nikodemus. Bahkan demi menemukan alasan untuk membunuh Yesus, inteligen ditempatkan di tengah khalayak demi memberikan laporan teranyar tentang Yesus dan tindakan-Nya, agar ada bukti untuk menjerat-Nya.
Namun Yesus tak pernah lari dari persoalan itu. Kebenaran tetaplah kebenaran. Dan demi kebenaran yang dikerjakan Bapa untuk manusia, resiko pembunuhan bagi Yesus adalah sesuatu yang harus dihadapi dan dialami, sebab Yesus tidak butuh kesaksian dari manusia, selain Bapa sendiri, sebagaimana warta Injil hari Kamis dan Jumat kemarin.
Itulah sebabnya, sebagai penutup ziarah hari ini, Yohanes melaporkan bahwa terjadi pertentangan di Yerusalem. Bagi sebagian umat, Yesus adalah nabi yang akan datang. Sebagian lain mengatakan Yesus adalah Mesias. Namun kubu para imam dan farisi serta umat yang sealiran dengan mereka justru mencari-cari alasan dalam Hukum Taurat untuk mengancam umat demi menggugurkan iman mereka kepada Yesus.
Ya! Sejak diutus Bapa ke dunia, Yesus adalah tanda perbantahan, kata Simeon. Kuasa-Nya yang mengubah hidup manusia dari derita kepada pemulihan, dari belenggu kepada pembebasan; dari maut kepada hidup; menunjukkan bahwa Yesus adalah pemenuhan Taurat dan Kitab Para Nabi, sebagaimana diwartakan hari Kamis yang silam. Karena memang Ia datang untuk mengerjakan apa yang dikehendaki Bapa yang mengutus-Nya.
Namun di sisi lain, ketertutupan orang-orang fasik, para imam dan kaum farisi yang merasa terganggu dengan kehadiran-Nya, Yesus adalah seorang penjahat yang harus dibinasakan. Mereka ini, kata Yesus, adalah kelompok yang tak memiliki kasih akan Allah, sehingga kendati menyelidiki kitab-kitab suci, mereka tak mau datang kepada Yesus untuk memperoleh hidup yang kekal.
Mari tinggalkan kefasikan, tanggalkan mentalitas imam dan kaum farisi-mentalitas anak sulung;dan persiapkanlah diri dalam kebenaran iman dengan setia menyalakan spiritualitas tobat-spiritualitas si bungsu, sebagaimana diwartakan hari Minggu silam, agar tetap dekat dengan Yesus dan berziarah bersama-Nya menuju puncak paskah. Gunakan sisa waktu ini untuk mencari Tuhan Sumber Hidup, sebagaimana dilakoni pegawai istana hari Senin silam, dan jangan membelenggu diri dalam kelumpuhan, sebagaimana si lumpuh hari Selasa. Sebab hidup itu hanya ada dalam Tuhan, sebagaimana dilansir hari Rabu. Selamat berakhir pekan. Selamat memasuki pekan V Pra Paskah; pekan Sengsara Pertama.***
*). Imam Keuskupan Pngkalpinang, sedang mempersiapkan calon Paroki di Tanjung Uban, Paroki Tanjungpinang, Bintan Kepri.