Batuaji-BerkatNews.com (23 Oktober 2016 19.00 WIB). Setelah satu minggu Arca Maria Galang bertahta di Paroki yang dipersembahkan kepada Pemimpin para Rasul, Paus Pertama, St. Petrus, di Minggu ke IV, Bunda Maria berkenan mengunjungi Paroki yang dipersembahkan kepadanya, Maria Bunda Pembantu Abadi, Tembesi, Batam.
Kecemasan panitia dan umat mulai datang ketika sejak pagi Batuaji diguyur hujan, “dalam ketidak berdayaan sebagai pribadi, saya hanya menginginkan agar penyambutan Arca Maria dapat diterima dengan baik oleh umat paroki MBPA, tetapi alam berkata lain pagi hari daerah batu aji diguyur hujan dan ini tentunya bisa merubah semua persiapan penerimaan…” ungkap Pak Ventje Damopolii, Panitia dan Pelayan Komuni Tak Lazim Paroki.
Kemudian melalui group Whatsapp Ziarah Galang, Pak Ventje mengirim pesan untuk berdoa 3 kali Salam Maria agar diberi cuaca yang baik. “Dan ini sungguh nyata “Sang Bunda ” mendengarkan doa kami. Ketika saya berangkat dari rumah bersama istri dan anak-anak menuju gereja, sang mentari kasih mulai bersinar. Setibanya di gereja saya semakin yakin bahwa “Sang bunda” telah lebih dahulu menyiapkan semuanya; alam yg bersahabat, petugas yang dengan wajah penuh ceria dan rindu melihat sang bunda yg ditahtakan diperahu…” demikian ungkapan Mantan Ketua DPP MBPA periode II ini sambil gemetar terbata-bata penuh haru meceritakan pengalaman imannya.
“Bunda Maria…Bunda…Bunda…..“, terdengar suara anak kecil di tengah keramaian umat menyambut kehadiran Arca Bunda Maria di halaman Gereja Maria Bunda Pembantu Abadi Tembesi, semua umat menanti di luar gereja dan sambutan umat begitu hangat membuatku merasakan bahwa umat di paroki ini sangat akrab dengan Maria.
Keakraban umat Tembesi dengan Bunda Maria terlihat dari kedalaman devosi kepada Bunda Maria dimana selain setiap keluarga rajin berdoa rosario, juga kegiatan –kegiatan rutin tahunan umat paroki Tembesi di setiap bulan Oktober menjelang Ulang Tahun Paroki, mereka melakukan ziarah rutin ke Pulau Galang dan tahun ini dibagi dalam kelompok-kelompok KBG, sedangkan sebelumya mereka pergi serentak seluruh umat.
“Kami sudah melaukan ziarah selama 12 tahun dan tahun ini memasuki tahun yang ke 13” kata serorang umat kepadaku.
Terlihat anak-anak penuh semangat menyambut dengan tarian Cakalele khas Palu’e menghantar masuk ke halaman Gereja. Sampai di halaman gereja rombongan penari OMK MBPA menyambutnya kembali dengan tarian Tor-tor khas Sumatera Utara. Arca Bunda Maria diterima oleh Bapak Ventje, “semoga kehadiran Bunda Maria sebagai penyegar bagi setiap hati yang gundah dan menjadi penyemangat bagi mereka yang letih”, ungkapnya dalam sambutan awal. Selanjutnya dilakukan penyerahan vandel, bunga dan Arca Bunda Maria kepada petugas dari paroki Tembesi ini.
Upacara dilanjutkan dengan pemercikan air Suci Arca Maria oleh RD. Laurensius Dihe Sanga, diiringi pujian kepada Maria dengan nyanyian ”Hai pujilah segala bangsa…Maria Bunda Penebus…..”. Perarakkan menuju ke dalam gereja disambut meriah dengan lagu koor … “Ave Ave Maria…Bunda penuh cinta….”, suasana misa berjalan dengan khidmat dan dalam kotbahnya dikatakan oleh Rm. Lauren bahwa Bunda Maria mendampingi kita semua dalam menjalani pertandingan di dalam kehidupan ini untuk memperoleh kemenangan abadi.
Demikian petikan inti homili Rm. Lauren: “Kehidupan ini adalah sebuah pertandingan. Dan dalam kehidupan beriman, pertandingan yang dimaksud adalah pertandingan iman. Allah menghendaki semua umat Allah jadi pemain. Tentu pemain berjuang untuk menang. Kemenangan iman akan memperoleh Trophy Sorgawi. Agar bisa memperoleh mahkota abadi…kita perlu mengikuti perintah wasit utama yang adalah Allah sendiri. Jalinlah komunikasi dengan Dia melalui doa. Hendaknya doa seperti pemungut cukai yg selalu merasa kecil di hadapan Allah. Dari komunikasi itulah kita mampu merebut kemenangan kekal, bukan bersifat fana. Maka yg dibutuhkan adalah bertanding dengan jujur, keadilan, kesabaran, kelemahlembutan dan ibadah. Selamat bertanding di dalam pertandingan iman yg benar. Selamat atas kemenangan dan selamat menyambut trophy surgawi…amin.“
Setelah Misa umat langsung mulai berdoa di tempat pentahtaan dan selama 1 minggu ini umat akan bergiliran berdoa.
Walau meriah, Penyambutan di Paroki MBPA ini memang tidak dihadiri seluruh umat, karena sebagian umat ada yang sedang mendapat giliran Ziarah ke Galang dalam rangka menyambut HUT Paroki.
Salah seorang petugas dirigen koor Misa Penyambutan Arca Maria Galang, Lilis Chinde, kepada BerkatNews.com mengungkapkan kesannya : “Peristiwa hari ini saya begitu terharu, penjemputan dari depan anak-anak THS/THM dan Bapak-bapak dari Pelayan Komuni Tak Lazim, setelah itu dijemput dengan tarian tor-tor yang dibawakan oleh OMK dan di depan pintu gereja di sambut oleh ibu-ibu WKRI dan semua berarak ke dalam gereja dan diringi lagu-lagu oleh berapa fasilitator yang tidak mendapatkan tugas yang lain, tetapi sebagian umat lainnya sedang berziarah menuju Galang. Ahhhhh hati ini berkecamuk, gembira iya, sedihpun iya… Bunda Pembantu Abadi doakan kami semua, agar kami semua boleh bersatu padu membangun paroki kami ini. Amin….“, ungkapnya.
Sementara itu Pak Agustinus Erwin salah seorang panitia mengatakan: “Dibutuhkan kerendahan hati dan semangat melayani Tuhan dalam diri sesama untuk membangun kebersamaan kita. Saling dukung dan jangan saling “menjatuhkan” dalam pertandingan kehidupan di dunia utk mendapatkan trophy kehidupan kekal, surga“.
Umat lain, ibu Luseria Bakara juga mengungkapkan kesannya: “Hari ini kurasakan ada kebahagiaan…hingga sampai meneteskan air mata…melihat kebersamaan kita semua dari beberapa kategorial dalam menyambut Arca Bunda Maria…semoga.“
Dihubungi beberapa saat setelah Misa, Pak Ventje kembali bersyukur atas pengalaman iman yang telah dirasakan:
“Pengalaman menerima Arca Bunda Penolong Abadi sungguh sesuatu yang nyata. Ternyata kisah dimana Maria sebagai sang ibu saat mengetahui situasi perkawinan di Kana disaat tuan pesta kekurangan anggur, maka hati sang bunda terdorong meminta sesuatu pada Yesus Mujizat ini masih ada. Pengalaman ini menyadarkan saya dan saya secara pribadi mengajak umat untuk tidak jauh-jauh dari “Perahu Kerahiman Sang Bunda”. Maria selalu terbuka dan menyediakan tempat dalam perahunya bagi setiap putera-puterinya untuk berlayar, merentasi arus gelombang dunia ini yang semakin tidak menentu, tapi bersama bunda dan melalui dia – Per Mariam ad Jesum kita senantiasa diingatkan bahwa Maria selalu menjadi penyejuk bagi hati yang gundah, tempat bersandar bagi mereka yang lemah, dan penunjuk jalan bagi yang sesat. Ta ón duć mę Terima kasih ya Bunda…“
Peristiwa liputan ini juga mengingatkan saya, mengapa umat katolik menghormati Bunda Maria, Sejak semula dan sebelum dunia dijadikan, Bunda Maria ada dalam rencana Allah. Dari semula Maria hadir dihadapan Allah kekal bersama-sama dengan penyelamat. Kabar Gembira menandakan peran utama Maria, Maria hanya seorang perawan lemah lembut , namun nasib umat manusia tergantung kepadanya. “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu (Luk 1:38).
Minggu depan prosesi akan memasuki pada minggu terakhir dan sekaligus misa penutupan meriah Bulan Rosario sekaligus misa syukur atas paroki yang baru St. Hilarius, Paroki yang berpelindung sama dengan pelindung Uskup Seribu Pulau Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD. Uskup yang secara khusus memiliki kecintaan yang besar kepada Bunda Maria, bahkan sang Uskup pernah jauh-jauh menemui Frank Duff, Pendiri Legio Mariae di Irlandia kala itu.
Selamat berdevosi bagi umat MBPA dan selamat bersiap-siap bagi umat St. Hilarius….
Per Mariam Ad Jesum
Ta On Duc Me
Foto Dok.
Editor: [costmust/BerkatNews.com]