Berkatnews.com– Impian umat Katolik
di wilayah Santa Marta Air Sena Paroki Stella Maris Tarempa untuk memiliki sebuah gereja baru yang lebih layak dan berwajah modern tampaknya akan segera terwujud.
Hal itu ditandai peletakan batu pertama pembangunan gereja baru wilayah Air Sena yang dilakukan Pastor Paroki Stella Maris Tarempa, RD Sesar Liwun bersama sejumlah umat, Minggu (28/8/2022).
Romo Sesar Liwun kepada Berkatnews menjelaskan, inisiatif pembangunan gedung gereja baru dengan jumlah umat lebih kurang 300 jiwa tersebut berasal dari semangat umat setempat.
“Pembangunan gedung gereja baru ini direncanakan dan dibangun lewat spirit partisipasi dan swadaya umat yang dimulai dengan mengumpulkan material bangunan, mencari donatur hingga pada tahap peletakan batu pertama dana yang sudah terkumpul lebih kurang Rp 1,6 miliar,” kata Romo Sesar Liwun.
Menurut Romo Sesar, gereja lama yang selama ini digunakan untuk perayaan Ekaristi, secara kapasitas sudah tidak mampu lagi menampung seluruh umat di dalam gedung gereja dengan ukuran panjang 11 Meter lebar 6 meter saja.
“Selama ini kita menggunakan gereja lama untuk misa hanya karena gedung lama tidak memungkinkan lagi dalam kurun waktu 4-5 tahun belakangan, maka mulai dipikirkan dan direncanakan untuk mulai membangun gereja baru yang lebih layak,” jelas Romo Sesar.
Romo Sesar menyampaikan gereja baru ini dibangun persis di lokasi gereja lama dengan ukuran lebih besar dan megah.
“Gereja baru ini dikonsepkan untuk membangun sekali seumur hidup dengan panjang 27 meter lebar 17,8 meter. Model gerejanya juga tidak memuat inkulturasi khusus namun didesain seperti gereja lama hanya dengan model bangunan lebih modern,” beber Romo Sesar.
Sembari menunggu proses pembangunan gedung gereja baru, saat ini umat 3 KBG di wilayah Santa Marta Air Sena melaksanakan ibadah mingguan di salah satu ruko milik umat.
Berdasarkan rancangan konseptual bangunan yang diterima Berkatnews, gereja baru akan memuat kebutuhan ruang sekretariat, ruang sakristi, ruang pengakuan, toilet hingga balkon.
Selain itu yang tak kalah menarik memuat juga kaca patri perhentian Jalan Salib, kaca patri kisah hidup Santa Marta pada bagian atas pintu masuk utama serta menara lonceng.