Batuaji- BerkatNews.com. Perziarahaan sepanjang Tahun Jubileum Kerahiman Ilahi di mulai sejak Bapa Suci Fransiskus secara resmi mengumumkan Tahun Yubileum Kerahiman Ilahi pada tanggal 11 April 2015 di Basilika Santo Petrus, Roma dengan menerbitkan surat ketetapan (Bulla Misericordiae vultus) mengenai dibukanya Tahun Suci Kerahiman Ilahi pada tanggal 08 Desember 2015 bertepatan dengan Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Allah tidak pernah bermaksud meninggalkan manusia dalam asuhan “si jahat”. Untuk itulah Allah menjadikan Maria kudus dan tak bercacat (bdk. Ef 1:4) untuk menjadi Bunda Penebus.
Pemilihan tanggal 08 Desember sebagai saat pembukaan Pintu Suci, karena tanggal ini juga bertepatan dengan peringatan 50 tahun penutupan Konsili Vatikan II, sejarah baru bagi Gereja. Mengenang kembali perkataan penuh makna St. Yohanes XXIII pada pembukaan konsili, “Mempelai Kristus memilih untuk menggunakan kerahiman daripada senjata dan kekerasan …. Gereja Katolik … ingin menunjukkan diri sebagai bunda penuh kasih dari semua orang, sabar, lembut, penuh kerahiman dan kebaikan ….”. Pembukaan Pintu Suci dari basilika-basilika yang lain dari setiap keuskupan yang ada di seluruh dunia juga akan dibuka untuk menyatakan semangat yang sama. Barangsiapa yang melewati pintu ini dapat mengalami kasih Allah yang memberi penghiburan, pengampunan, dan pengharapan. Dalam hal ini, amanat Beato Paulus VI pada saat penutupan Konsili Ekumenis Vatikan II menggema lagi: “Semua kekayaan doktrina diarahkan ke satu tujuan: melayani manusia, dalam keberadaannya, kelemahannya, dan kebutuhannya”.
Atas dasar keyakinan tersebut, pembukaan Pintu Suci (Potra Sancta) di Gua Maria Ratu Para Imam-Keuskupan Pangkalpinang pada tanggal 13 Desember 2015 memperlihatkan bahwa Gereja partikular Keuskupan Pangkalpinang terlibat secara langsung untuk menghayati Tahun Suci ini sebagai saat istimewa untuk rahmat dan pembaharuan hidup rohani seluruh Umat Allah Keuskupan Pangkalpinang.
Alm.Mgr.Hilarius Moa Nurak, SVD melalui surat Gembala “Maharahim Seperti Bapa”, menutip pesan Bapa Suci Fransiskus dalam Misericordiae vultus menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah wajah kerahiman Allah. Allah Bapa, yang kaya dengan rahmat (lih. Ef 2:4), setelah mewahyukan nama-Nya kepada Musa sebagai “Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya” (Kel 34:6), tidak pernah berhenti memperlihatkan keilahian-Nya dengan berbagai cara. Barangsiapa telah melihat Yesus, ia telah melihat Bapa (lih. Yoh 14:9). Yesus dari Nazaret menunjukkan kerahiman Allah dengan sabda, karya, dan pribadi-Nya. Ketika melihat kerumunan orang yang mengikuti-Nya, Yesus sadar bahwa mereka lelah dan kehabisan tenaga, tersesat dan tanpa seorang pemimpin, dan tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan yang mendalam kepada mereka (bdk. Mat 9:36). Karena belas kasih ini, Yesus menyembuhkan orang sakit yang dibawa kepada-Nya (bdk. Mat 14:14), dan hanya dengan sedikit potong roti dan ikan Ia mengenyangkan orang banyak (bdk. Mat 15:37).
Untuk itu Mgr.Hila menegaskan bahwa Kerahiman adalah dasar dari kehidupan Gereja. Semua kegiatan pastoralnya seharusnya diikuti oleh kelembutan yang dihadirkan kepada orang-orang beriman; tak satu pun dalam kotbah dan dalam kesaksiannya kepada dunia kerahiman dapat dialpakan. Kredibilitas Gereja terlihat dalam bagaimana ia menunjukkan kasih kerahiman dan belas kasihan. Gereja “memiliki keinginan yang tidak berkesudahan untuk menunjukkan kerahiman”.
Menanggapi pesan kegembalaan ini, Panitia Tahun Jubileum Kerahiman Ilahi Keuskupan Pangkalpinang merancang kegiatan sepanjang tahun 2016 yang dikemas dalam kalenderium Kegiatan Tahun Jubileum Kerahiman Ilahi. Di dalam Kalender Kegiatan ini, ada 3 point utama, yaitu : Katekese, Liturgi dan Aksi Nyata. Kateksese dan Aksi Nyata akan terjadi di dalam Pertemuan-pertemuan Umat di KBG-KBG juga dalam praksis kehidupan anggota KBG yang bersangkutan. Sementara untuk Liturgi, kegiatan akan berlangsung di tempat-tempat Ziarah, Rumah Retret, Kapel atau Gereja yang dipilih untuk kegiatan tersebut berupa perayaan Yubileum untuk semua subyek pastoral dan kelompok kategorial yang berlangsung sepanjang tahun 2016 ini.
Mengingat medan pastoral Keuskupan Pangkalpinang yang dibagi dalam dua kevikepan, maka Panitia Tahun Jubileum Kerahiman Ilahi Keuskupan Pangkalpinang membagi kegiatan tersebut dalam Dua Kevikepan dibawah tanggung jawab ordinaris wilayah yakni Vicariat Episcopal, dalam hal ini oleh RD. Fransiskus Tatu Mukin, selaku Vikep, Kevikepan Kepulauan Riau.
Terkait dengan penutupan tahun Yubileum untuk kevikepan Kepri, Panitia menetapkan Misa Penutupan Tahun Jubileum di Kevikepan Kepulauan Riau (tanpa ritual Penutupan Porta Sancta). Jadwal ini mengadaptasi Penutupan Tahun Jubileum di Roma yang ditandai dengan penutupan porta sancta Basilika-basilika di kota Roma dan di berbagai Katedral di seluruh dunia (tgl 13/11/206) . Oleh karena itu, dalam rapat para imam se-Kevikepan Kepri, memutuskan bahwa penutupan tahun Yubileum Kerahiman Ilahi Kevikepan Kepri, akan diadakan di Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi, sekaligus dipercayakan menjadi Panitia Penyelenggara kegiatan iman yang dimaksud.
Perayaan Penutupan Tahun Jubilem Kerahiman Ilahi, serasa Misa di Vatikan
Misa penutupan tahun Jubileum Kerahiman Ilahi, Kevikepan Kepulauan Riau, yang berlangsung di Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi mengundang decak kagum banyak pihak. Sajian koor liturgi yang dibawakan oleh kurang lebih tiga ratusan peserta koor dari wilayah Bunda Rahmat Ilahi beserta anggota Fasilitator AsIPA dan ormas WKRI, mengundang komentar kagum para tamu undangan dan perwakilan umat dari berbagai paroki yang hadir dalam perayaan iman ini.
Penentuan tempat penyelenggaraan penutupan tahun Jubileum tingkat Kevikepan ini diputuskan dalam rapat para imam se-Kevikepan Kepri, di Paroki Hati Santa Maria Tak Bernoda Tanjung Pinang pada kesempatan rekoleksi para imam, beberapa bulan yang silam. Sebagai tuan rumah sekaligus panitia penyelenggara, Paroki MBPA mempersiapkan diri menyambut perayaan agung ini dengan penuh sukacita, kendati harus berjibaku dengan waktu, juga aneka kegiatan pastoral Gereja yang cukup menyita waktu dan tenaga tim Pastoral Paroki ini.
Panitia penyelenggara yang di ketuai oleh Pak Herman Simbolon dan seluruh tim pastoral Paroki MBPA telah merancang secara seksama kegiatan penutupan tahun Jubileum Kerahiman Ilahi ini dengan menggunakan cermin pastoral, agar semua kegiatan iman yang dimaksud sungguh-sungguh membawa umat untuk menjumpai Yesus sang Kerahiman Ilahi, membangun komunio sebagai satu keluarga Allah se-Kevikepan Kepri, sehingga dalam dan melalui peristiwa iman ini, umat Allah Kevikepan Kepri semakin mewartakan kerahiman Allah dalam setiap pergumulan hidupnya.
Misa penutupan tahun Jubileum ini berlangsung mulai pukul 09.00 wib, dengan selebran utama, Pastor Fransiskus Mukin, selaku Vikep-Kevikepan Utara dengan beberapa imam konselebran dari masing-masing Paroki yang tersebar di Kota Batam. Antusiasme dan keterlibatan umat yang hadir dalam perayaan ini diperkirakan tiga ribuan jiwa yang memadati halaman depan dan samping Gereja Paroki MBPA yang sengaja disiapkan oleh Panitia untuk menampung padatnya umat, dengan mendirikan tenda dan kursi yang ditata apik.
Dalam pengantarnya, Pastor Frans menekankan kembali hakekat Kerahiman Allah yang secara khusus dihayati secara Universal sepanjang tahun ini. “ menghayati Kerahiman Allah adalah bagaimana kita saling mengasihi, memaafkan, lantas membagi sukacita kerahiman Allah itu kepada sesama, sebagaimana Bapa kita yang adalah murah hati, demikian pula kita semua hendaknya meneladani kemurah hatian Bapa itu dalam tindakan hidup kita”. Sementara itu pada kesempatan homili, mantan pastor Paroki MBPA yang pernah menjabat selama enam bulan di Paroki ini, membacakan nota Pastoral dari Administrator Apostolik Keuskupan Pangkalpinang yakni Mgr. Yohanes Harun Yuwono.
Perayaan Ekaristi berlangsung hikmad dan meriah diiringi inkulturasi tarian persembahan yang semarak dari daerah Sumatera Utara, serta lantunan lagu-lagu ordinarium latin dari tiga ratusan anggota koor, menambah khusuk suasana misa di minggu pagi itu. Pada saat menyampaikan pengumuman kepada umat, Pastor Frans memuji kesiapan Panitia penyelenggara untuk acara penutupan tahun Jubileum Kerahiman Ilahi ini, sembari mengungkapkan kekaguman atas persiapan matang liturgi dalam perayaan agung ini. “ Kita misa sampai dua jam, tetapi terasa baru lima belas menit, karena koor kali ini sungguh bagus, saya seperti misa di Vatikan” demikian Pastor Frans menegaskan rasa kagumnya atas segala penyelenggaraan liturgi penutupan Tahun Jubileum ini.
Pak Joni, umat dari Paroki St. Damian juga turut mengapresiasi liturgi yang dipersembahkan dengan apik, “Pagi ini koor menajubkan Di Paroki MBPA waktu bawakan Lagu Hymne Tahun Jubelium KI “Misericordias Domini…” Top-markotop..”. Hal itu juga diamini Francesca, dari Panitia Ziarah Galang.
Setelah selesai perayaan Ekaristi, acara ramah tamah ala MBPA dilakukan diluar Gereja. Sebuah panggung hiburan sengaja disiapkan panitia dengan sederetan acara selingan dari berbagai wilayah-wilayah di Paroki MBPA, iringan music yang membahana, menambah suasana komunio yang terjalin erat pada tingkat Kevikepan. Semua tamu undangan yang datang dari Paroki-paroki seputar Batam, para Imam serta umat Paroki MBPA berbaur bersama dalam nuansa persaudaraan sembari menikmati sentakan tarian-tarian tradisional, Dolo Arab yang dipandu oleh RD.Niko Duli, serta aneka sajian menu ala MBPA yang disiapkan panitia melengkapi komunio bersama dipelataran Gereja MBPA.
Foto Dok. Acara Ramah Tamah (credit: Catur Yuda)
Atanasius, Kontributor BerkatNews.com