Home Asian Church Perayaan Yubelium Disabilitas di Gereja Katedral, Uskup Adrianus Ajak Umat Lebih Peduli Kaum Terpinggirkan

Perayaan Yubelium Disabilitas di Gereja Katedral, Uskup Adrianus Ajak Umat Lebih Peduli Kaum Terpinggirkan

by Veronika Suci Handayani

Pangkalpinang, Berkatnews.com — Perayaan Ekaristi Yubelium Disabilitas di Katedral Santo Yosef Keuskupan Pangkalpinang pada Minggu, 7 Desember 2025, berlangsung meriah dan penuh sukacita. Momen ini terasa semakin istimewa karena bertepatan dengan ulang tahun ke-59 Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM. Perayaan dipimpin langsung oleh Uskup Adrianus bersama Romo Servasius Samuel, Romo Yustinus T’laleng, dan Romo Pieters Patrisius Padiservus.

Mengusung tema “Membina Diri dalam Sinodalitas Menjadi Peziarah Pengharapan, Terutama dengan Kaum Kecil dan Terpinggirkan”, umat memenuhi bangku Gereja , termasuk dihadiri beberapa penyandang disabilitas beserta para pendamping yang memenuhi gereja.

Suasana perayaan Yubelium Disabilitas di Gereja Katedral Santo Yosef

Dalam homili yang disampaikan, Uskup Adrianus menegaskan kembali panggilan Gereja untuk memberi ruang dan perhatian bagi saudara-saudara penyandang disabilitas.

“Pokoknya kita ingin memberi perhatian kepada saudara-saudara kita yang punya kemampuan berbeda atau mungkin punya sedikit kekurangan, Kita berharap dengan perhatian ini, kita berharap itu lama-lama wajib saatnya memberi perhatian-perhatian kepada mereka,” tutut Uskup Adrianus

Uskup juga menginatkan pentingnya penerimaan satu sama lain dalam komunitas Gereja dan saling memperhatikan.

“Terimalah satu sama yang lain dalam Kristus. Jangan sampai gereja kita, wilayah kita, KBG kita, atau kelompok-kelompok kita, keluarga kita, menjadi yang suka menyingkirkan orang lain, kurang memperhatikan orang-orang yang harusnya diperhatikan,” ungkap Uskup Adrianus

Pesan homili ini menjadi penegasan bahwa keberpihakan terhadap kaum kecil bukan hanya ajaran, tetapi komitmen yang harus diwujudkan dalam kehidupan Gereja.

Dalam masa kepemimpinan Paus Fransiskus, Gereja semakin menekankan keterbukaan bagi mereka yang terpinggirkan, termasuk penyandang disabilitas. Jubileum Difabel hadir sebagai pengingat bahwa siapa pun yang menerima kemurahan Tuhan dipanggil untuk menghadirkan kasih bagi sesama.

Paus Fransiskus juga menegaskan perbedaan antara disabilitas dan difabel. Disabilitas berbicara tentang kekurangan, sementara difabel menekankan kemampuan yang berbeda talenta yang tetap dapat berkembang.

Acara ramah tamah di samping Gereja bersama Uskup dan difabel

Usai misa, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan perayaan ulang tahun Uskup Adrianus. Anak-anak dari Sekolah Luar Biasa Pesona menampilkan pentas seni yang memukau, disusul kehadiran tim TSOM yang mengajak seluruh umat bergembira bersama.

Pastor Paroki Katedral Santo Yosef, Romo Yustinus, menyampaikan pesan yang penuh kehangatan bagi para penyandang difabel.

“Kaum difabel, kalian adalah orang-orang istimewa dengan kemampuan yang Tuhan berikan secara khas. Paus Fransiskus mengatakan ini harta karun. Tuhan menitipkan untuk kami yang normal ini agar kami belajar dari kalian,” ungkap Romo Yustin dalam sambutannya.

Sebagai Yayasan Tunas Karya yang juga mengelola sekolah bagi penyandang disabilitas, Romo Samuel menyampaikan dua pesan penting bertepatan di perayaan Yubelium ini.

“Yang pertama, perlu ada gerakan bersama untuk mencintai dan memahami orang-orang difabel dengan macam-macam cara yang bisa kita lakukan, termasuk hari ini. Yang kedua, memberi mereka peran dalam hidup dan keberhasilan hidup nanti. Tanggung jawab kita untuk menanti mereka sampai mandiri,” pesan Romo Samuel.

Ia menambahkan bahwa segala bentuk kegiatan, baik formal maupun nonformal, merupakan bagian dari mempersiapkan mereka menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan mampu berdiri sendiri. (vsh)

 

Penulis / Reporter : Veronika Suci

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.