Romo Fidelis Serani Atawollo, Pr, telah pergi ke Rumah Bapa di Sorga. Senin, 26 Januari 2014, sekitar jam 15.00 WIB, Keuskupan Pangkalpinang dikejutkan berita duka dari Lewoleba bahwa Romo Felix, imam projo Keuskupan Pangkapinang, telah dipanggil Tuhan, menghadap Sang Penciptanya.
Lahir di Lodoblolong, Lembata- Nusa Tenggara Timur, 24 April 1974 sebagai putra pertama dari lima bersaudarapasangan Paulus Rasa Atawolo dan Theresia Kidi Kotan. Ia lahir dan dibesarkan dalam keluarga petani di Lodoblolon.
Romo Fidelis, mengenyam pendidikan di SDK Lodoblolong tahun 1980 – 1987, SMP Sinar Pelita Lodoblolong tahun 1987 – 1990 dan SMA Seminari San Dominggo Hokeng : tahun 1990 – 1994. Setelah tamat dari Seminari Hokeng, Rm Felix yang ketika itu bersama para seminaris lain dipanggil “anak siswa” itu melamar menjadi calon imam Keuskupan Pangkalpinang dan diterima oleh Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD, Uskup Keuskupan Pangkalpinang.
Tahun 1994 beliau masuk Tahun Rohani, St. Markus, Pematangsiantar, Medan. Kemudian tahun 1995-1999 : masuk ke Seminari Tinggi St. Petrus Pematangsiantar dan studi Filsafat dan Teologi di STFT St. Yohanes Pematangsiantar.
Tahun 1999 – 2000, Rm. Felix menjalani Tahun Orientasi Pastoral di Paroki St. Perawan Maria Pelindung Para Pelaut Mentok, Bangka Barat. Tahun 2000 beliau kembali ke Seminari St. Petrus Pematangsiantar untuk melanjutkan studi Teologi dan Pastoral.
Hari Minggu, Tanggal 23 November 2003, romo Felix menerima tahbisan Diakon oleh Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD, di Mentok, Bangka Barat. Setelah tahbisan menjadi diakon, romo Felix menjalani masa diakonat di Paroki Santa Perawan Maria Pelindung Para Bangsa, Belinyu – Bangka.
Tanggal 20 Mei 2004, romo Felix menerima Tahbisan Imamat dari tangan Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD di Paroki St. Petrus Lubuk Baja, Batam. Romo Felix kemudian ditugaskan menjadi Pastor Pembantu di Paroki Santa Perawan Maria Pengantara Segala Rahmat Sungailiat, Bangka.
Tahun 2005, tepatnya tanggal 1 Juni, romo Felix dipindahkan ke Paroki St. Fransiskus Xaverius Koba, Bangka Tengah, sebagai Pastor Paroki. Tanggal 1 Juli 2014, almahrum romo Felix diangkat menjadi Pastor Paroki Santa Maria Pelindung Para Pelaut Mentok, Bangka Barat.
Romo Felix diketahui sakit Hypertiroid, saat beliau memeriksa kesehatannya di Jakarta. Ketika beliau mengikuti pertemuan PSE di Lampung, bulan Agustus 2014, dia jatuh sakit dan sempat masuk RS. Immanuel, Tanjung Karang – Lampung. Agak membaik, beliau dirujuk ke Jakarta ke dokter Indra Sugiarto, ahli penyakit hyper tiroid.
Sudah agak sembuh beliau ke Pangkalpinang. Akhir September 2014, beliau kembali kambuh sakitnya dan dibawa ke Jakarta. Tanggal 1 Oktober masuk ke rumah sakit Gatot Subroto, dokter yang menangani dr. Rushwandi, Sp.PD, dr. Ismi, Sp.JP, dan dr. Indra Sugiarto, Sp.PD. keluar dari RS. Gatot Subroto tanggal 7 October. Tanggal 14 Oktober 2014 sampai 20 Oktober 2014 kembali masuk RS. Gatot Subroto dan ditangani tim dokter yang sama.
Pada Malam Natal, ketika pemimpin Misa Malam Natal, Romo Felix kembali kambuh sesak nafas, lalu malam itu juga dilarikan RS PELTIM, Mentok. Hari Raya Natal 25 Desember 2014, dengan kondisi masih sakit dan lemah beliau masih merayakan Misa Natal. Lalu malamnya kembali dirawat di RS. PELTIM, di Mentok.
Tanggal 4 Januari 2015, beliau berangkat ke Malaka, Malasyia, untuk berobat. Sepulang dari Malaka, beliau kembali sakit dan masuk ke RS. Cikini, Jakarta dan ditangani dokter Raymond. Hasil diagnosa dari RS. Cikini Jakarta, diketahui bahwa Romo Felix ada pembengkakan jantung, infeksi pada saluran kencing dan infeksi hati.
Hari Kamis, 22 Januari 2015, beliau keluar dari RS. Cikini, rencananya beliau beristirahat di Rumah Unio, Jakarta ; dan beliau sudah janjian dengan dokter Raymond, ahli penyakit jantung bahwa hari senin, 26 Januari 2015 untuk memeriksa kembali penyakit jantungnya.
“Bapa Uskup, para romo dan umat sekeuskupan Pangkalpinang sangat mencintaimu. Engkau pergi meninggalkan kami yang masih berjuang, menghadap Tuhan, Sang Pencipta, Pemilik kehidupan ini. Kenangan bersamamu senantiasa terus kami ingat. Selamat jalan sobat, doa kami bersamamu,” tulis Romo Sekretaris Jendral Keuskupan Pangkalpinang, RD Philips Seran dalam emailnya kepada BNC. (Ina/red)