Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung Misi
Bacaan 1, 1Korintus 9 : 16-19. 22-23, Celakalah aku jika tidak memberikakan Injil; Mazmur 117: 1-2, Pergilah ke seluruh dunia dan wartakanlah Injil; Bacaan Injil Markus 16: 15-20, Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil.
Pentingnya Mewartakan Injil
RD. Marcel Gabriel, Imam Keuskupan Pangkalpinang
Para Pembaca BERKAT News yang terkasih, Salam Komunio!
Pada hari ini, kita menyatukan diri dengan Gereja Sejagad, untuk merayakan Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung Misi. Dari Curiculum Vitae tentang orang kudus ini, kita tahu bahwa Fransiskus lahir di Spanyol pada tahun 1506. Dia mengikrarkan kaul kemiskinan dan kemurnian sebagai seorang imam Yesuit dan memberikan dirinya untuk karya misi.
Fransiskus termasuk salah seorang misionaris agung di dalam Gereja. Dia mewartakan Injil di Goa dan Asia Tenggara. Kemudian pada tahun 1548 Fransiskus tiba di Jepang untuk mewartakan Injil di Negeri Sakura itu. Fransiskus belajar bahasa Jepang dan mendirikan jemaat di negeri itu. Jemaat itu kemudian mengalami penganiayaan. Fransiskus wafat pada tahun 1552 ketika beliau sedang dalam perjalanan misi dari Goa menuju ke Cina. Fransiskus bukan hanya pawai dalam pewartaan Injil (berkotbah), tetapi juga seorang yang mampu mengorganisir jemaat, sehingga mereka bisa bertahan ketika dia pergi ke tempat lain untuk mewartakan Injil.
Pada hari peringatan Santo Fransiskus Xaverius ini, Firman Tuhan berbicara tentang pentingnya mewartakan Injil. Bagi Rasul Santo Paulus, pewartaan Injil itu merupakan suatu keharusan. Bahklan Paulus menegaskan bahwa dirinya akan celaka jikalau dia tidak mewartakan Injil (1Kor. 9 : 16).
Pemazmur kemudian menyatakan bahwa pemberitaan Injil itu merupakan ungkapan kasih. Orang-orang yang telah mengalami kasih Allah memperkenalkan Allah yang pengasih kepada orang-orang lain agar supaya merekapun mengenal Dia dan mendapatkan keselamatan (bdk. Mzm. 117: 2).
Sesuai dengan perintah Tuhan kita Yesus Kristus, pewartaan Injil itu merangkul seluruh dunia, dan bahkan Injil itu harus disampaikan kepada segala makhluk. Mengapa? Karena pewartaan Injil ini terkait erat dengan keselamatan dan hidup yang ditawarkan Allah kepada dunia dan umat manusia, (bdk. Mrk. 16: 15-16). Penting dan perlunya pewartaan Injil ke seluruh dunia dan kepada segala makhluk ini juga, terkait erat dengan kehendak dan Kerajaan Allah. Bahwa barang siapa melakukan Firman Tuhan yang didengarnya dari pewartaan itu akan mewarisi Kerajaan Allah, (bdk Mat. 7: 21).
Kasih Allah yang membukakan kesempatan untuk mewarisi Kerajaan Allah ini terbuka juga kepada semua orang dan segala makhluk. Karena itu para murid dan para rasul telah pergi ke seluruh dunia untuk mewartakan Injil Allah.
Setelah zaman para rasul, pewartaan Injil ini dilanjutkan oleh Gereja melalui para misionaris yang juga pergi ke berbagai penjuru dunia untuk mewujudkan kehendak Allah tersebut. Dan akhirnya … pewartaan Injil itu pun sudah sampai kepada saudara dan saya. Apakah akan berhenti ketika sampai kepada kita? Atau kitapun memberi diri untuk mewartakan Injil Allah itu kepada sesama kita? (RMG).