Pesta Takhta Santo Petrus, Rasul
Bacaan pertama 1Petrus 5: 1-4, Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu; Mazmur 23: 1-3a.3b-4.5.6, Tuhan gembalaku, aku takkan berkekurangan; Bacaan Injil Matius 16: 13-19, Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan jemaat-Ku.
Proses Menemukan Jawaban: “Apa Katamu Tentang Anak Manusia?”
Oleh: RD. Zakarias L. Ujan *)
Para pendengar sabda yang terkasih….
Teramat sering orang mempertanyakan masalah identitas seorang pribadi atau tokoh populer atau juga tokoh yang terkenal… Ada rasa ingin tahu yang mendorong orang bertanya dan ingin mengenal lebih baik dan lebih pasti pula. Ketika itu tercapai maka tentunya ada kepuasan dan kesenangan memenuhi hati yang bertanya dan rasa ingin mengenal.
Injil hari ini (Mat. 16:13-19) menyoroti tingkat pengalaman manusia, khususnya para murid dan Yesus sendiri. Yesus tampil dengan pertanyaan-pertanyaan kunci. Antara lain: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” “Siapakah Aku ini?”
Untuk memberi jawaban atas pertanyaan tersebut sebenarnya harus bertolak dari pengalaman hidup pribadi. Pengalaman hidup pribadi masing-masing yang terbingkai dalam relasi pribadi masing-masing pula dengan Yesus. Lahir dari pengalaman pribadi dengan Yesus itulah yang menjamin adanya suatu jawaban yang jujur dan inspiratif tentang “siapakah Aku ini/siapakah Yesus menurutmu?”
“Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”, demikian jawaban dari Simon Petrus. Jawaban Petrus ini jauh dari unsur spekulatif. Jawaban yang kebenarannya melampaui semua jawaban teman-teman muridnya. Jawaban yang jujur lahir dari pengalaman pribadi Petrus dengan Yesus. Jawaban yang lahir dari gerakan kaum anawim yang pada zaman itu sedang mengharapkan, menantikan kedatangan Mesias dan pemenuhan janji Bapa akan perutusan Putra Tunggal-Nya.
Murid Petrus yang sebelumnya terkenal kontroversial memiliki sebuah jawaban kunci tentang Yesus yang diturunkan bagi Gereja. Akibatnya Petrus, Batu Karang diangkat menjadi dasar pendirian Gereja. Dari urutan tokoh iman, Petrus menjadi Pengganti Kristus yang pertama.
Sebagai Murid kepercayaan Yesus (1Ptr. 5: 1-4), Petrus menasihati para Penatua Jemaat. Disebutkan bahwa kaum Penatua Jemaat sungguh-sungguh menjadi gembala dan pelayan yang baik. Mereka menjalankan tugasnya dengan sukarela tanpa paksaan. Mereka menjadi gembala yang menuntun kawanan domba-domba Kristus dan melayani mereka dengan rendah hati. Semangat dan sikap Penatua seperti ini sungguh sangat ideal dan inspiratif bagi gembala dan pelayan dewasa ini. Kalau tugas dan tanggungjawab tersebut dijalankan dengan baik maka Allah sudah menyiapkan ganjaran yang sepadan dengan segala perjuangan dan pengorbanan mereka.
Kita semua adalah gembala dan pelayan umat Tuhan. Mari kita membuka diri dan hati untuk rela dituntun Roh Tuhan dan berusaha untuk selalu bersikap dan bersemangat rendah hati dalam tugas penggembalaan dan pelayanan. Semoga Tuhan memberkati kita! ***
*). Imam Keuskupan Pangkalpinang