Pesan damai dan ucapan Selamat Idul Fitri terus menggema di keuskupan-keuskupan di seluruh dunia. Dimuali dari para Paus pendahulu, Paus Fransiskus meruskan apa yang menjadi tanda kehadiran Gereja di tangah dunia ini terus menggema dan melahirkan perilaku hidup berdampingan yang dipenuhi cinta dan kedamaian.
BerkatNews.com secara ekslusif mendapatkan “aura” Idul Fitri dari Itali sebagaimana disampaikan oleh RD. Bernard Somi Balun yang sedang studi di sana. Bagaiman cerita dan pesan damai menggema di Itali, berikut penuturan Romo Beni:
Salah satu aspek positif yg ditawarkan era globalisasi adalah terbukanya Porta Sancta bagi umat Katolik Italia untuk mengalami dan menghayati artinya hidup sebagai Gereja: communion of communities. Kita mungkin diberi kesempatan untk tidak hanya berbicara tetapi juga menghidupi pengalaman nyata tentang arti hidup bersama di antara kita, pribadi pribadi semartabat dengan ciri pluralitas dan keunikan masing masing.
Hal itu menjadi sangat istimewa pada hari Raya Idul Fitri dari sebagian warga muslìm di Italia.
Di Turin, misalnya, Pesan dan Ucapan Selamat Idul Fitri datang dari Uskup Agung Turin. Mgr. Nosiglia. Kepada “Sahabat sahabat muslim terkasih”, demikian Mgr. Nosiglìa memulai messagio (pesan) – nya. “Saya mengharapkan sebuah perayaan idul fitri yg damai dan penuh sukacita” , tegasnya. Mgr Nosiglia juga menyampaikan udangan kepada umat muslim untuk bersatu secara spiritual dengan umat Katolik, untuk bersama sama mengagungkan nama Allah Yang Maharahim (Dio Misericordioso, «al Rahman al Rahim»).
Di tempat lain, Uskup Agung Milano, Kardinal Angelo Scola, mengingatkan bahwa “agama yg benar adalah agama yg mencari damai dan solidaritas, bukan dominasi dan kekerasan“. Karena itu, mengutip pesan Mgr. Cesare, “Mari kita bekerja bersama sama, Katolik dan Muslim , terutama melalu PENDIDIKAN ANAK ANAK KITA, untuk mencabut akar kebencian dari dalam jiwa dan pikiran mereka. KEKERASAN DAN TERORISME pada hakikatnya LAHIR PERTAMA-TAMA DARI PIKIRAN DAN SPIRIT DARI PRIBADI PRIBADI YANG TERDEVIASI, yang kemudian DITERJEMAHKDN KE DALAM AKSI AKSI KEKERASAN“.
Kita berharap dan berdoa semoga “keluarga keluarga kita, sekolah-sekolah, tuntunan religius, pidato pidato religius, mas media mendidìk kaum muda, anak anak dan remaja tentangg damai, tentang kekudusan, dan tentang martabat dari setiap pribadi laki laki dan perempuan, terlepas dari asal usul etnis, agama dan budaya. Semoga semua kita mengajarkan kepada anak anak kita bhw tak seorangpun yangg melakukan pembunuhan atau berbuat jahat atas nama Allah adalah benar benar disebut kaum beriman“. Menutup suratnya Mgr. Angelo sekali lagi mengucapkan selamat: “A tutti voi, auguri di buon ‘id al fitri‘”.
Pesan Idul Fitri dalam konteks kehidupan kita di tahun 2016 ini, mengajak kita semua untk:
- menjadikan formation hati dan budi anak anak dan remaja kita kepada penghayatan akan arti dari belas kasih dan damai sebagai senjata melawan kebencian yang tampak dalam tindakan tindakan kekerasan secàra fisik dan spiritual.
- Menghayati cara hidup menggereja sebagai Communion of Communities.
(costmust)