Koba, BerkatNews.com – Malam itu, udara dingin pascahujan masih menyelimuti Koba. Namun, semangat peserta HOMS Babel 2024 tetap membara. Tepat pukul 21:00, sebanyak 350 Orang Muda Katolik (OMK) berkumpul di aula Paroki Santo Fransiskus Xaverius Koba. Beralaskan lantai dan menggenggam lilin bernyala, mereka mengikuti sesi mendalam yang dipimpin oleh Suster Marsiana PRR, Jumat (23/11).
Dalam renungan yang penuh makna, lilin menjadi simbol utama. Melalui cahayanya, Suster Marsiana mengajarkan makna persatuan di tengah keberagaman. Lilin, katanya, memadukan kegelapan malam dan fajar subuh, mengingatkan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang mempersatukan. Simbol ini juga menjadi ajakan bagi OMK untuk saling melengkapi, menghargai keunikan, dan bekerja sama demi membangun gereja dan bangsa.
Cahaya lilin juga menjadi simbol terang yang mengusir kegelapan, menciptakan kehangatan, dan membawa harapan. Melalui simbol ini, peserta diingatkan untuk mensyukuri kasih Tuhan, pengalaman iman, serta dukungan keluarga. Api kecil dari lilin yang mereka genggam menjadi lambang semangat untuk terus berjuang, meraih impian, dan menjadi harapan masa depan gereja.
Renungan yang menyentuh ini ditutup dengan momen refleksi mendalam. Dalam suasana hening, setiap peserta memegang lilin yang menyala sebagai tanda komitmen mereka untuk menjadi murid Kristus yang penuh sukacita. Acara malam itu pun semakin syahdu ketika Suster Marsiana mengajak mereka menyanyikan lagu “Dalam Yesus Kita Bersaudara” dan “Kemesraan Ini” sembari mengayunkan cahaya dari flash ponsel mereka. Kehangatan, harapan, dan persaudaraan pun terasa nyata di tengah aula.
Malam yang awalnya dingin berubah menjadi hangat oleh semangat para peserta. HOMS Babel 2024 telah memberikan ruang bagi OMK untuk merenung, memperkuat iman, dan meneguhkan panggilan mereka sebagai harapan masa depan gereja dan bangsa. Sebuah malam yang akan selalu diingat, penuh cahaya, harapan, dan persaudaraan sejati.
Reporter : Tri
Foto : Dhea
Kolase Foto : Angel