Berita duka kembali menyelimuti keluarga besar Kongregasi Suster Dina Keluarga Suci dari Pangkalpinang (KKS). Hanya berselang dua bulan sejak wafatnya Sr. Marietta KKS 29 Agustus 2015, pada 3 November 2015 Pukul 22.00, Sr. Vincentia, KKS menghembuskan nafas terakhirnya.
“RIP Sr. Vincentia KKS,” demikian isi pesan singkat yang diterima Redaktur Berkatnews dari salah seorang suster, Rabu (4/11) pagi.
Sr. Vincentia KKS, lahir di Kulonprogo- Jogjakarta 22 Juli 1937 dan anak bungsu dari dua bersaudara. Suster yang memiliki nama baptis Antonia Musina ini, mulai Postulat pada 15 Juli1965 dan mulai Novisiat 11 Juli 1966. Kaul Perdana 08 Desember 1968 dan Kaul kekal 08 Desember 1978.
Sr. Vincentia telah merayakan 25 tahun hidup membiara pada 08 Desember 1993 dan 40 tahun tepat 08 Desember 2008.
Misa Requiem meninggalnya Sr. Vincentia dilangsungkan diKapela Panti Sosial Lansia Bhakti Kasih Siti Anna, Jl.Jenderal Sudirman no 104- Pangkalpinang, Kamis 4 November 2015 dan dimakamkan di Dikebumikan di Pekuburan Katolik Jl.Koba – Pangkalpinang, Jumat 5 November 2015.
Ziarah Menuju Keabadian
Vikjend Pangkalpinang RD. Lucius Poya Hobamatan bertindak sebagai konselebran utama Dalam misa requiem, Kamis (4/11) siang, meminta agar umat yang hadir mendoakan Sr. Vincentia KKS.
“Kita berdoa agar iman yang telah mengantarnya menjawabi panggilan Tuhan, boleh mengantar dia juga untuk mengalami kegirangan dan sukacita bersama Bapa di surga,” ujar Romo Poya dihadapan umat, puluhan suster, imam, dan Bruder.
Lebih lanjut, Romo Poya dalam homily singkatnya mengetengahkan refleksi Eckart Tolle yang mengatakan; When dead is denied, life lose its depth (Ketika kematian disangkal, kehidupan kehilangan kedalamannya).
Pastor Kepala Paroki Katedral Sto. Yosef Pangkalpinang ini mengajak umat yang hadir untuk menganyam peziarahan hidup di dunia secara berbobot dan mendalam, agar kematian manusiawi dialami sebagai jalan menuju keilahian.
“Refleksi Eckart menampilkan dua dimensi keberadaan manusia yang saling mengandaikan. Kehidupan tak bisa berdiri sendiri tanpa kematian. Pun sebaliknya. Kematian tak bisa muncul tanpa kehidupan,” kata imam yang pernah menjabat Vikep Kepri itu.
Karena itu, Romo Poya menghimbau agar setiap orang sungguh menyadari bahwa kematian adalah sisi lain dari dimensi kemanusiaan dalam peziarahan di dunia.
“Kematian bukanlah kebinasaan, melainkan perpindahan dari ziarah dunia menuju keabadian,” tandasnya mengutib pernyataan St Siprianus.
Di akhir renungan singkatnya siang itu, dia mengajak segenap umat yang hadir untuk mendoakan panggilan terutama demi bertambahnya panggilan dalam kongregasi KKS. Dan bagi keluarga Sr. Vincentia, agar diteguhkan iman dan pengharapannya. Selamat jalan Sr. Vincentia, doa kami, dan doakan kami. (Ben)
arsip: 11 November 2015