Batam- BerkatNews.com. Memerangi kasus kejahatan perdagangan manusia khusunya perempuan dan anak (Human Trafficking), tidaklah mudah. Gurita kejahatannya amat sulit dimatikan. Oleh karena itu dibutuhkan awarness bukan hanya sebagaian orang atau hanya para aktivis saja, namun semua orang harus diberikan pemahaman yang baik tentang Human Trafficking ini. Mengingat kasus-kasus yang kian hari kian merebak, Pemuda Katolik Komisariat Cabang dan Pemuda Katolik Komisariat Anak Cabang tingkat Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Minggu (16/9/2018) menggelar Seminar Human Trafficking.
Seminar disejalankan dengan launching buku novel Sasando Sunyi karya tulisan Maria Lidwina Ika Hryundari, seorang pengajar yang menyusunnya berdasarkan reset yang ia lakukan sekian lama. Buku Novel Sasando Sunyi yang hampir sebagian mengurai kisah kehidupan tenaga kerja Indonesia dengan pesan moral yang sungguh menarik berkolaborasi di seminar seharian yang mendatangkan 5 nara sumber utama.
Ada pun para pemateri yang dihadirkan dalam seminar dimaksud adalah, Kanit IV unit PPA Polresta Barelang, Iptu Drefani Diah Yunita, SiK; anggota DPRD Provinsi Kepri, Asmin Patros, S.H. M.Hum; penggiat Human Trafficking dan advokasi perempuan Batam, Nurul Ariyani; . Penyair dan seniman Batam, Samson Rambah Pasir; dan Penggiat Human Trfaficking KKPPMP Kepri; serta moderator langsung didaulat kepada Pastor RD Lucius Poya Hobamatan.
Kegiatan seminar dilaksanakan di aula Paroki Santo Damian Bengkong, bekerjasama dengan berbagai elemen gereja yang disambut baik umat dan para penggiat Human Trafficking di Kota Batam. Acara di buka secara resmi oleh Pimpinan Pastor setempat yakni Pastor Paroki Gereja Santo Damian Bengkong, RD Yohanes Budiyanti, SS.CC.
Kepada Seluruh peserta seminar Pastor Budiyanto menyatakan bahwa kegiatan yang digagas Pemuda Katolik memilik pesan moral kemanusian untuk menerus dilaksanakan demi mencegah dan memerangi kejahatan manusia yang di istilakan kejahatan manusia terhadap manusia.
“Kegiatan ini sungguh positif, karena dengan seminar, menyadarkan banyak orang menjaga nilai moral kemanusian untuk melawan kejahatan kemanunisiaan, yang selama ini terus terjadi di mana-mana, “ ujar Romo Budi.
Sementara anggota DPRD Provinsi Kepri, Asmin Patros selaku pemateri saat memaparkan materi, mengakui, dengan niat baik dan kerja keras Pemuda Katolik melaksanakan kegiatan seminar tesebut telah memberi implikasi besar bagi pemerintah dan semua penentu kebijakan untuk melihat persolan Human Trafficking sebagi sebuah msalah daerah dan bangsa yang harus ada keseriusan untuk menangani hingga tuntas.
“Saya berharap nanti ada semacam rekomendasi yang riil akan apa yang di buat di seminar ini disampaikan kepada pemerintah agar ada tindak lanjutnya,” ungkap Asmin.
Hal sama juga disampaikan semua pihak dalam acara Tanya jawab terhadap pemateri lainya yang semuanya menghendaki agar Kota Batam yang adalah sebagai sebuah kota transit dan tujuan kasus-kasus Human Trafficking harus ditindak tegas dan perlu adanya penangan serius oleh pihak berwajib khususnya pemerintah.
Sementara Sekretaris Pemuda Katolik Kota Batam Simeon Senang dan dan Ketua Pemuda Katolik Kecamatan Bengkong, Paulus Edi Kota, di usai acara seminar menyatakan, secara organisasi tanggungjawab moral berbagi kejahatan kemanusian dan social di Batam, Pemuda Katolik akan secara tegas menolak.
“Hal ini kami buktikan dalam kegiatan seminar ini, dan nanti hasilnya dalam waktu dekat akan kamu rumuskan dan sampaikan kepada pemerintah, DPRD, dan lembaga terkait yang menangani kasus Human Trafficking dan pihak-pihak penggiat kemanusian lainya,” ujar Simeon dan Edi.*
artikel kiriman: Simeon Senang
Editor: costmust/BerkatNews.com