Home Headlines Uskup Adrianus Pimpin Misa Arwah 49 Hari Yohanes Darwin Lugito, Mengenang Almarhum Sambil Bersyukur Dan Berterimakasih

Uskup Adrianus Pimpin Misa Arwah 49 Hari Yohanes Darwin Lugito, Mengenang Almarhum Sambil Bersyukur Dan Berterimakasih

by Veronika Suci Handayani

Pangkalpinang, Berkatnews.com — Tradisi Misa Arwah mengenang 49 hari sebagai ruang doa dan kenangan bagi keluarga yang ditinggalkan. Dalam Gereja Katolik, Misa Arwah 49 hari dipersembahkan sebagai doa memohon pengampunan dan kedamaian abadi bagi arwah, sekaligus menjadi waktu penghiburan bagi keluarga yang berduka.

Bagi keluarga yang memiliki keturunan Tionghoa beragama Katolik, masa  49 hari (7 × 7) dipercaya sebagai masa peralihan jiwa. Pada masa ini, keluarga memberikan penghormatan terakhir melalui doa, sekaligus menjadi waktu refleksi dan pelepasan secara batin bagi mereka yang ditinggalkan.

Suasana Misa Arwah mengenang 49 hari Bapak Yohanes Darwin Lugito

Makna itulah yang terasa dalam Misa Arwah Mengenang 49 Hari Almarhum Bapak Yohanes Darwin Lugito, yang dipimpin oleh Bapa Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM, pada Senin, 22 Desember 2025.

Dalam homilinya, Uskup Adrianus mengajak umat untuk melihat Perayaan Ekaristi sebagai peristiwa mengenangkan karya keselamatan Tuhan sekaligus mengingat pribadi yang telah berpulang dengan rasa syukur.

“Perayaan Ekaristi sebenarnya itu kita mengenangkan karya keselamatan Tuhan dan bersyukur. Bersyukur sambil mengenangkan karya keselamatan Tuhan dulu, tapi juga yang kita rayakan berkaitan dengan Pak Darwin. Kita mengenangkan beliau dan karena kita mengenangkan beliau, kita bersyukur, bersyukur bahwa kita pernah bertemu dengan beliau, pernah mengenal beliau, pernah berinteraksi dengan beliau,” pesan uskup dalam homili

Uskup Adrianus kemudian mengenang momen pribadi bersama almarhum, khususnya saat awal pelayanannya sebagai uskup.

Uskup Adrianus kenang kebaikan sosok almarhum Bapak Darwin

“Ingat, Pak Darwin pertama-tama waktu saya ditabiskan menjadi uskup. Di akhir tabisan kan uskup harus keliling stadion untuk memberkati umat. Yang bawa mobil ini Pak Darwin, mobil terbuka itu untuk bisa memberkati umat,” ungkap Uskup Adrianus.

Kenangan tersebut, menurut Uskup Adrianus, selalu menghadirkan rasa terima kasih dan syukur setiap kali ia mengingat sosok almarhum. Dalam refleksi Kitab Suci, Uskup Adrianus memilih Injil Yohanes 14:1–6 yang berbicara tentang rumah dan tempat tinggal.

“Maka saya pilih Injil Yohanes 14:1–6 yang berbicara tentang rumah, tentang tempat tinggal. Karena di rumah Bapakku banyak tempat tinggal. Mudah-mudahan itu menjadi sabda penghiburan bagi kita, khususnya keluarga,”tambahnya

Uskup juga mengaitkan bacaan Injil tersebut dengan kenangan akan karya almarhum semasa hidupnya.

“Salah satu kenangan dengan Pak Darwin adalah soal rumah, soal tempat tinggal. Yang terakhir, beliau masih menghadiri peresmian pembangunan rumah persinggahan Petra. Seperti Pak Darwin selama hidupnya sudah membangun banyak rumah dan tempat tinggal juga untuk kepentingan-kepentingan Gereja,” ujarnya.

Usai Misa, keluarga almarhum menyampaikan sambutan yang berisi ungkapan terima kasih dan kesaksian iman atas dukungan doa yang mereka terima selama masa sakit hingga wafatnya almarhum.

Keluarga Besar Almarhum Bapak Yohanes Darwin Lugito

“Hikmah yang kami dapat bahwa banyak orang yang mencintai papi, banyak orang yang mendoakan papi. Dan kami pun diberi kesabaran dan ketabahan untuk menjalani ini, yang sebenarnya kami tidak akan kuat tanpa dukungan doa dari berbagai pihak,”ungkapnya.

“Kami merasakan sekali dukungan doa dari orang-orang lingkungan maupun orang-orang paroki dan orang-orang yang mengasihi kami. Karena banyak peristiwa-peristiwa ajaib yang terjadi selama papi sakit juga. Yang kami yakini itu memang karena banyaknya doa dari banyak orang yang mengasihi papi dan Tuhan sangat mengasihi papi juga,” tutupnya. (vsh) 

 

Penulis/Reporter : Veronika Suci

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.