BerkatNews.com. Akhir Agustus yang lalu masyarakat dihentakkan dengan kejadian teror “bom” yang terjadi di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan Dr Mansur Nomor 75 Medan, Minggu (28/8/2016). Walau tak ada korban jiwa, Pastor Albret S Pandingan mengalami luka ringan di bagian lengan kiri oleh sabetan pisau pelaku teror.
Dilansir netralitas.com (6/9/2016), Makmur Hasugian dan Ibu Arista Boru Purba, ayah dan ibu dari pelaku bernama Ivan Armadi Hasugian itu datang menemui Uskup Agung Medan, Mgr Anicetus B Sinaga OFMCap untuk meminta maaf atas tindakan anak mereka.
Pertemuan dimoderatori oleh A. Dewanto Handoko, SH, pengacara dari pelaku teror bom bunuh diri yang gagal meledak. Dewanto Handoko adalah seorang pengacara yang juga Pengurus Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Sumatera Utara.
“Pelaku adalah anak-anak kita juga dan kita secara bersama membina anak anak kita. Kasih dan pengampunan itu indah,” kata Uskup Agung Medan di Medan, Senin (5/9).
Mgr. Sinaga secara akrab dan hangat menyambut permintaan maaf dari keluarga dan berkata bahwa Gereja Katolik dan seluruh umat tidak membenci atau menaruh dendam. “Yesus Kristus mengajarkan pengampunan dan belas kasihan. Kita sebagai para pengikutnya akan senantiasa meneladani itu,” ujar Mgr. Sinaga.
Sebelumnya Pastor Albert S Pandiangan yang merupakan korban penyerangan mengaku telah memaafkan tindakan Irvan Hasugian (IAH), 17 tahun, pelaku penyerangan Gereja Katolik St Yosep, di Jalan dr Mansyur, Medan, Sumatera Utara, pada Minggu 28 Agustus. IAH berupaya melakukan serangan bom bunuh diri ke dalam gereja saat misa kudus berlangsung namun bom gagal meledak. Pastor Albert berharap IAH segera bertaubat dan menyesali perbuatannya.
“Saya maafkan yang penting mau bertaubat. Saya biasa saja, tidak dendam, dan tidak trauma,” kata Pastor Albert.
Pastor Albert mengaku tidak mengenal pelaku dan tidak mengetahui apa sebenarnya motif pelaku yang ingin melakukan serangan bom bunuh diri. “Saya tidak punya musuh. Saya tidak kenal sama pelaku. Saya tidak tahu maksud pelaku meledakkan bom dengan mendatangi altar, lalu menyerang saya ke mimbar dengan pisau,” kata Pastor Albert. ***
sumber lengkap: http://netralitas.com/nusantara/read/9501/uskup-agung-medan-ampuni-pelaku-serangan-bom-di-gereja
Sumber foto: Akun Page Facebook Keuskupan Agung Jakarta