Prosesi keagamaan umat Katolik ini akan berlangsung selama sepekan saat perayaan Paskah 2-9 April 2023, dimulai Minggu Palma hingga Minggu Paskah.
BERKATNEWS.COM- SEMPAT ditiadakan selama 3 tahun karena merebaknya kasus virus corona (Covid-19), prosesi Samana Santa di Kota Larantuka yang dikenal dengan sebutan Reinha Rosari itu akhirnya dibuka menjelang perayaan Paskah April mendatang.
Prosesi keagamaan umat Katolik ini akan berlangsung selama sepekan saat perayaan Paskah 2-9 April 2023, dimulai Minggu Palma hingga Minggu Paskah.
“Keputusan dibuka kembali Semana Santa 2023 ini diputuskan setelah kami melakukan rapat bersama pekan lalu, ” kata Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, dalam surat yang ditujukan untuk para pastor dan biarawan-biarawati di wilayah Keuskupan Larantuka.
Dilansir dari kabarntt.co, dalam surat bernomor KL10/V.l/l./2023 tertanggal 10 Januari 2023 itu, Uskup Larantuka mengijinkan prosesi Samana Santa dengan memperhatikan sejumlah hal yang menjadi harapan Bapa Uskup Fransiskus Kopong Kung.
Sejumlah harapan tersebut diantaranya, seluruh umat di wilayah Keuskupan Larantuka khususnya para pemangku kepentingan, misalnya panitia, suku-suku semana dan lain-lain, sangat diharapkan mempersiapkan diri dengan baik melalui rekoleksi bersama, tobat dan pengakuan dosa pribadi.
“Pertobatan batin merupakan aspek terpenting dalam mempersiapkan perayaan tersebut. Para imam diminta memperhatikan aspek rohani ini agar semua umat benar-benar siap merayakannya,” kata Uskup Larantuka.
Selain itu, kepada paroki atau stasi tertentu yang memiliki tradisi khusus, misalnya Paroki Katedral, Paroki San Juan Lebao Tengah (Tuan Meninu), Lingkungan Pantai Besar (Misericordia), Stasi Wureh, dan Stasi Konga diharapkan tetap menghidupkan semangat awal dari tradisi Semana Santa agar tidak mengaburkan pesan asli dari warisan rohani tersebut.
“Kami mengharapkan kerja sama yang baik dari semua pihak agar perayaan Semana Santa 2023 berjalan lancar dan memberi dampak positif bagi pertumbuhan iman di tengah dunia yang semakin berkembang dan berubah ini,” sebut Uskup.
Samana Santa Tidak untuk Dikomersilkan
Sementara ihwal kerja sama dengan pemerintah dan pihak keamanan, Uskup mengingatkan beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Diantaranya koordinasi, komunikasi dan kolaborasi yang sinergis antara panitia gereja dan panitia pemerintah sangat diharapkan untuk menjaga kelancaran dan keamanan sebelum, selama dan sesudah perayaan Semana Santa, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Seluruh umat diwajibkan sudah mendapat pelayanan vaksinasi Covid 19 tahap ketiga (booster) sebelum Semana Santa 2023. Yang terlibat langsung dalam perayaan Semana Santa di situs-situs rohani adalah orang-orang yang sudah mendapat vaksin ketiga. Dalam hubungan dengan ini, semua peziarah dari luar harus mendapat pelayanan pemeriksaan melalui aplikasi pedulilindungi,” harap monsenyur.
Dalam salah satu poin surat ijin tersebut, Mgr Fransiskus mengingatkan dengan tegas agar Semana Santa tidak dikomersialkan, dalam arti memanfaatkan kesempatan untuk meraih keuntungan finansial sebesar-besamya.
“Karena itu, pihak-pihak terkait diharapkan bertanggung jawab mengawal kenyamanan para peziarah. Keramahtamahan seluruh umat dalam menyambut peziarah yang datang harus ditampakkan sebagai karakter utama kita,” pungkas Bapa Uskup.