Home KATEKESE Renungan Harian Jumat, 28 Januari 2022

Renungan Harian Jumat, 28 Januari 2022

by Alfons Liwun

Peringatan Wajib Santo Thomas Aquinas: Imam dan Pujangga Gereja. Bacaan pertama 2Samuel 11: 1-2. 4abd. 5-10a. 13-17, Daud menghina Allah dengan mengambil isteri Uria menjadi isterinya; Mazmur 51: 3-7. 10-11, Kasihanilah kami, ya Tuhan, karena kami orang berdosa;Bacaan Injil Markus 4: 26-34, Kerajaan Surga seumpama orang yang menaburkan benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu.

Berawal dari hal yang Kecil dan Sederhana: Memahami Bagaimana Allah Membimbing Ziarah Hidup Kita.

Oleh: RD. Gabriel Marcel *)

Pembaca BERKAT News yang terkasih, Salam KOMUNIO dan MISSIO.

Pada hari ini, kita menyaturkan diri dengan Gereja Semesta untuk memperingati Pesta Santo Thomas Aquinas, Imam dan Pujangga Gereja. Dan pada kesempatan ini, Firman Tuhan menghadirkan kepada kita Daud, raja umat pilihan Allah berikut kasus yang menimpanya. Selain itu, Firman Tuhan menghadirkan Yesus dalam pengajaran-Nya tentang Kerajaan Allah. Nah, apakah yang dilakukan Tuhan Allah untuk membimbing Ziarah Hidup Kita Hari ini melalui kehadiran tokoh-tokoh alkitabiah ini berikut perilaku dan kata-kata mereka

Hal kecil dan sederhana, memiliki pengajaran yang berarti (foto:wordPress.com)

Benih dan Biji Sesawi

Kerajaan Allah yang ditawarkan Yesus kepada saudara melalui Firman-Nya hari ini, ternyata bermula dari hal-hal yang kecil dan sederhana, lalu bertumbuh-kembang menjadi besar hingga membawa manfaat bagi banyak orang. Contohnya adalah seperti benih yang kecil dan sederhana, yang setelah ditanam lalu bertumbuh, mulanya menjadi tanaman yang kecil lalu perlahan-lahan menjadi besar dan akhirnya berbuah (Mrk. 4: 26-29). Proses tumbuh-kembang Kerajaan Allah itu dari kecil hingga menjadi besar, juga digambarkan melalui perumpamaan tentang biji sesawi (Mrk. 4: 30-32).

Bercermin kepada Para Tokoh Alkitabiah dan Pujangga Gereja

Pesan tentang proses tumbuh-kembang Kerajaan Allah ini, juga dihadirkan kepada kita melalui cara hidup para tokoh alkitabiah dan para pujangga Gereja, baik itu melalui kekurangan dan kelemahan mereka maupun melalui hal-hal yang baik dari mereka. Mari kita jumpai para tokoh ini untuk belajar tentang bagaimana Tuhan Allah kita membimbing saudara dan saya menjalani hidup dan ziarah kita hari ini!

Sebagai raja atas umat pilihan Allah, Daud ternyata juga mengulangi kesalahan yang dilakukan oleh pendahulunya, yaitu Saul. Daud yang memenangkan perang melawan Goliat dan orang Filistin ketika kembali ke Israel, dielu-elukan dengan nyanyian pujian dan tari-tarian yang membangkitkan amarah Saul yang iri hati karena puji-pujian kepada Daud tersebut (1Sam. 18: 6-9).

Saul menaruh dendam terhadap Daud. Dan akhirnya dendam kesumat itu kemudian berubah menjadi perang saudara, yang memakan korban di antara kedua pihak (1Sam. 24: 3-21). Pelajaran pertama untuk saudara dan saya bahwa dari “perasaan hati” yang kecil dan sederhana, jikalau tidak dikelola dengan baik, ternyata bisa berubah menjadi besar dan hebat dengan kekuatan yang mampu menghancurkan kehidupan manusia itu sendiri.

Sebagai raja yang memerintah Israel menggantikan Saul, ternyata Daud jatuh ke dalam jebakan yang sama. Perasaan yang muncul ketika melihat perempuan yang sedang mandi itu, membawanya kepada perselingkuhan, dan akhirnya kepada pembunuhan Uria. Maka pelajaran yang kedua untuk saudara dan saya, yaitu bahwa hal-hal yang kecil dan sederhana, yang dalam hal ini adalah ‘niat jahat,’ ketika diikuti dan diberi ruang, maka berubah menjadi bersar, menjadi tindak kejahatan yang bisa menghilangkan nyawa orang alias mendatangkan dosa pembunuhan!

Selanjutnya dalam kehidupan Gereja, Tuhan Allah mempertemukan kita pada hari ini dengan Santo Thomas Aquinas, yang sejak kecil sudah mempunyai hidup beriman yang baik, yang dihiasi juga dengan kebiasaan doa yang tetap. Kebiasaan-kebiasaan yang baik ini kemudian menjadi modal yang mengantarkan Santo Thomas Aquinas ini menjadi seorang ahli filsafat dan teologi, yang melalui pengajarannya dapat mengantar orang-orang lain kepada iman akan Yesus.

Bahkan bukan hanya menjadi seorang yang ahli dalam hal filsafat dan teologi, namun Santo Thomas Aquinas juga pada akhirnya bertumbuh menjadi seorang imam dan Pujangga Gereja.

Bimbingan Allah melalui kehadiran dan cara hidup sesama kita!

Demikian, kita belajar bahwa dari hal-hal yang kecil dan sederhana, dari sikap dan tindakan yang kecil dan sederhana, entah itu baik ataupun jahat, ketika diberi ruang di dalam kehidupan, kedua hal itu akan bertumbuh menjadi hal yang besar dengan konsekuensinya masing-masing: membawa berkat atau bencana?

KBG St. Fransiskus Xaverius, Belajar dari Firman Allah, Tema 6 Sinode Para Uskup Sedunia (foto:groupfassliat)

Ketika Tuhan Allah mempertemukan saudara dan saya dengan para tokoh seperti di atas tadi, ada dua hal yang menjadi point penting untuk memahami bagaimana Dia membimbing Ziarah Kehidupan kita.

Pertama, ketika Allah menghadirkan orang-orang dengan sikap dan perilaku jahat, yang dalam hal ini adalah Saul dan Daud, melalui kasus masing-masing dengan muatan perasaan dan niat jahat yang ada di dalamnya, Allah justru mengingatkan kita untuk “berhenti memelihara sikap dan niat jahat tersebut, dan segera membuangnya dari dalam hati dan hidup kita”. Hal ini supaya jangan bertumbuh menjadi dosa yang membawa kerugian bagi diri kita sendiri dan bagi orang-orang lain.

Kedua, begitu pula ketika Tuhan Allah mempertemukan kita dengan Santo Thomas Aquinas. Bimbingan yang kita terima dari pada-Nya adalah semacam undangan untuk mengelola dan menumbuh-kembangkan nilai-nilai hidup yang baik, seperti hidup beriman yang dia hayati dengan semangat doa. Sehingga dapat membawa berkat bagi sesama kita.

Oleh karena itu, ketika saudara dan saya pada suatu saat dipertemukan dengan orang-orang yang mempunyai sikap dan niat seperti Saul dan Daud, ataupun orang seperti Thomas Aquinas ini, jangan menghakimi mereka, tetapi coba untuk menemukan apa pesan Tuhan Allah bagimu melalui mereka, lepas dari sikap dan tindakan mereka yang baik ataupun yang jahat.

Ternyata Allah membimbing Ziarah Hidup kita melalui perjumpaan kita dengan sesama, termasuk juga melalui hal-hal yang baik ataupun yang jahat yang mereka lakukan. Selamat dan Shalom. ***

*). Sekretaris General PIPA Keuskupan Pangkalpinang

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.