Home BERITA Menyambut Natal, Umat Tarempa Tunjukan Beberapa Fakta Unik Dalam Latihan

Menyambut Natal, Umat Tarempa Tunjukan Beberapa Fakta Unik Dalam Latihan

by Stefan Kelen

Tarempa, BERKATNews.com—Menyambut natal, umat di manapun tentu sibuk. Begitupun dengan umat di Paroki Stella Maris Tarempa, Kepulauan Riau. Terhitung sejak, Rabu 21 Desember, umat satu-satunya paroki milik Keuskupan Pangkalpinang di perbatasan ini, setiap malam bergegas ke Gereja, usai misa harian, yang biasanya diadakan jam 18.00 alias jam enam sore.

Usai misa harian, anggota koor latihan nyanyian untuk misa malam Natal dan Natal pagi. Begitupun para misdinar,  lektor, pemazmur dan petugas liturgi lainnya.

Ada hal yang unik. Keunikan pertama, dirigen koor itu, adalah Ketua Wilayah Gereja Stella Maris. Sedangkan organis, tak lain adalah sekretaris wilayah. Keunikan kedua, walaupun umat ini dikategorikan sebagai umat pulau, tetapi lagu-lagu Ordinariumnya dalam bahasa Latin. Lafal mereka ketika menyanyikan lagu ordinarium seperti, Gloria, Sanctus, dan lainnya tidak beda kelas dengan umat Paroki Katedral Pangkalpinang.

Gereja & kandang natal 2022

“Kami selalu berusaha nyanyi dengan penuh penghayatan penuh seni, walau kami orang pulau,” ujar Lipinus Abo. “Sejak Romo Yopie tugas di sini, beliau tidak hanya melatih organ untuk anak, tetapi melatih koor,” imbuh Lipinus.

Lantas, keunikan ketiga, umat Tarempa suka menyanyi lagu Bapa Kami mendiang Putut. Tidak hanya sebatas suka. Mereka juga menciptakan embolismenya sendiri. Dan mereka memberi merek bapa Kami Umat Pulau. Jadi jangan heran, ketika setiap pastor tamu yang bertugas di Paroki Tarempa, diberi “PR” menghafal embolisme Bapa Kami Pulau. Dan hal itu, terlihat dalam latihan atau gladi resik untuk malam natal, Pastor tamu dari Pangkalpinang diminta untuk melatih Bapa Kami umat Pulau itu.

Keunikan keempat, ada istilah dalam latihan koor di antara umat Tarempa, yang terhitung baru bagi umat atau pastor tamu. Istilah itu muncul dari sang dirigen, Abo, setelah latihan petugas doa untuk natal pagi.

“Untuk selanjutnya, kita langsung melatih lagu post komuni. Kita lewati lagu Persembahan, Kudus, dan Anak Domba Allah demi menghemat suara untuk hari H,”  pungkas Sang Dirigen ini. (***)

para misdinar dan lektor

Peliput : Stefan

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.