Home BERITA Penuh Penghayatan, Anak-anak SD Santa Familia Hidupkan Kisah Sengsara Yesus di Gua Maria Lourdes

Penuh Penghayatan, Anak-anak SD Santa Familia Hidupkan Kisah Sengsara Yesus di Gua Maria Lourdes

PANGKALPINANG, BerkatNews.com – Suasana hening dan haru menyelimuti Gua Maria Lourdes Pangkalpinang pada Jumat pagi (18/4), saat ratusan umat Katolik mengikuti Jalan Salib Jumat Agung yang dikemas istimewa dengan penampilan tablo Kisah Sengsara Yesus oleh siswa-siswi SD Santa Familia.

Sebanyak 31 siswa dari kelas 3 hingga 6 SD Santa Familia tampil memukau, membawakan kisah sengsara Yesus dengan penuh penghayatan. Mereka memerankan berbagai tokoh penting, mulai dari Yesus, Bunda Maria, tentara Romawi, hingga para murid, dalam sebuah drama visual yang menyentuh hati setiap penonton.

Kepala Sekolah SD Santa Familia, Ibu Ani, mengungkapkan bahwa ajakan untuk tampil datang secara mendadak dari Paroki. Namun, semangat anak-anak dan dukungan para guru serta orang tua membuat semuanya bisa terwujud dengan baik.

Prosesi Tablo Anak-Anak SD Familia

“Kami mulai latihan sejak Februari, hanya punya waktu sekitar dua bulan. Ada tantangan—anak-anak sakit, belum hafal teks—tapi berkat semangat dan doa, semua bisa tampil luar biasa hari ini,” ujar Ibu Ani penuh bangga.

Baginya, kegiatan ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan sarana pembinaan iman sejak dini. “Kami ingin anak-anak mengalami langsung makna pengorbanan Yesus, bukan hanya lewat pelajaran di kelas, tetapi melalui pengalaman yang menyentuh hati,” tambahnya.

Tablo tersebut juga mendapat apresiasi tinggi dari Pastor Paroki St. Bernadeth, RD Yosef Setiawan. Ia mengaku tersentuh oleh akting anak-anak yang begitu mendalam, terutama saat salah satu penjahat di salib berkata, “Jika Engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah, ingatlah akan aku.”

“Saya sampai meneteskan air mata. Tablo ini bukan hanya membawakan kisah, tapi menghidupkannya. Anak-anak mampu menyampaikan pesan kasih dan pengampunan Kristus dengan begitu jujur,” kata Romo Yosef.

Ratusan Umat Menonton Tablo Dengan Seksama

Ia pun berharap ke depan kegiatan ini bisa menjadi tradisi tahunan yang melibatkan lebih banyak sekolah dan komunitas. “Bukan hanya Santa Familia, tapi juga Budi Mulia, SMA Santo Yosef, dan lainnya bisa ikut ambil bagian, supaya lebih banyak anak muda mengalami iman lewat karya seni seperti ini,” tuturnya.

Romo Yosef juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada para orang tua yang hadir dan turut mendampingi anak-anak. Sambil tersenyum ia menambahkan, “Mungkin suatu saat nanti, justru bapak-ibunya yang akan ikut main dalam tablo.”

Penampilan ini bukan hanya menyampaikan kisah lama yang terus diceritakan, tetapi menghadirkan kembali makna pengorbanan dan kasih Yesus secara nyata di tengah umat. SD Santa Familia tak hanya menunjukkan kemampuan seni peran murid-muridnya, tetapi juga bagaimana sekolah menjadi lahan subur untuk menanamkan nilai-nilai iman yang hidup dan menyala sejak dini.

Sebuah penampilan yang bukan hanya menghibur, tetapi menggerakkan hati. Tablo Kisah Sengsara ini menjadi bukti bahwa dari mulut anak-anak kecil, Tuhan pun dimuliakan.

Penulis : Veronika Suci

Editor : Tarsisius

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.