Home BERITABerita Nasional Sekolah Katolik Harus Jadi Jembatan Kasih , Rudianto Tjen Tegaskan Pemerataan Akses Lewat PIP dan Kuliah Gratis

Sekolah Katolik Harus Jadi Jembatan Kasih , Rudianto Tjen Tegaskan Pemerataan Akses Lewat PIP dan Kuliah Gratis

by Veronika Suci Handayani

PANGKALPINANG, Berkatnews.com – Empat tokoh nasional hadir sebagai narasumber dalam seminar ini Ratusan tenaga pendidik dari seluruh wilayah Bangka Belitung antusias mengikuti seminar bertema “Sinodalitas Menuju Pendidikan yang Membebaskan” yang digelar pada Senin (12/5/2025) di GOR SMP Santa Theresia, Pangkalpinang, diikuti ratusan tenaga pendidik se-Bangka Belitung. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Anggota DPR RI Ir. Rudianto Tjen, bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Pangkalpinang.

Di antaranya hadir narasumber, Anggota DPR RI Ir. Rudianto Tjen, Uskup Keuskupan Pangkalpinang Mgr. Prof. Dr. Adrianus Sunarko, OFM, Ketua Presidium Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK) RD. Dr. Vincentius Darmin Mbula, OFM dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayati.

RD. Dr. Vincentius Darmin Mbula , My Esti Wijayati. Mgr. Prof. Dr. Adrianus Sunarko, OFM

Dalam pemaparan Rudianto Tjen, beliau menekankan pentingnya pemerataan akses pendidikan, khususnya bagi siswa dari keluarga tidak mampu yang menempuh pendidikan di sekolah-sekolah Katolik.

“Melalui Program Indonesia Pintar (PIP), murid-murid SD, SMP, dan SMA dari keluarga kurang mampu bisa diusulkan untuk menerima bantuan tunjangan. Bahkan, ada program kuliah gratis selama empat tahun bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi namun terkendala biaya,” jelasnya.

Ketua Komisi X My Esti Wijayati juga memberikan apresiasi kepada para guru atas dedikasinya dalam mendidik generasi penerus bangsa. Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam mencetak pelajar berjiwa Pancasila.

“Para pendidik Katolik perlu menanamkan nilai-nilai kasih dan harapan. Mengajar dengan cinta adalah fondasi penting bagi masa depan Indonesia yang lebih damai dan sejahtera,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa tantangan pendidikan saat ini terletak pada kemampuan yayasan penyelenggara pendidikan untuk menjalankan kebijakan dengan bijak, serta mengelola relasi yang semakin kompleks.

Sementara itu, Uskup Adrianus Sunarko mengajak seluruh peserta untuk membangun dunia pendidikan yang sinodal, yakni pendidikan yang mampu mengelola relasi dalam kebersamaan dan berpihak pada yang lemah, termasuk dalam hal pelestarian lingkungan hidup.

“Pendidikan sangat menentukan arah masa depan dunia yang lebih adil dan manusiawi,” tegasnya.

Menambahkan hal tersebut, RD. Dr. Vincentius Darmin Mbula menyoroti perlunya transformasi sekolah Katolik menjadi komunitas belajar yang humanis dan etis.

“Sekolah Katolik harus menjadi jembatan kasih antara anak, orangtua, dan masyarakat. Kita perlu menyelenggarakan proses belajar yang mengajak siswa untuk bertanya, bercerita, dan mengalami pendidikan yang menyentuh hati,” jelasnya.

 

Reporter / Penulis : Veronika Suci

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.