MALANG, Berkatnews.com – Setelah enam hari dipenuhi berbagai kegiatan edukatif dan spiritual, Perayaan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) ke-12 tahun 2025 resmi berakhir dengan perayaan Misa Kudus yang digelar di Katedral Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel, Malang, pada Minggu (15/06).
Misa penutupan dipimpin oleh Mgr. Kornelius Sipayung, O.F.M. Cap, Ketua Komsos KWI didampingi oleh Uskup Malang, Mgr. Prof. Dr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm, serta para imam dan pegiat komunikasi sosial dari berbagai keuskupan di Indonesia.

Misa Penutupan Perayan Komunikasi Sosial Nasional 2025
Kegiatan PKSN ini merupakan bagian dari perayaan Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-59, yang ditetapkan oleh Gereja Katolik .
Dalam homilinya, Mgr. Kornelius menegaskan bahwa komunikasi sejati bukan hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi menjadi ruang perjumpaan yang membangun relasi dan menguatkan sesama.
“Kita dipanggil menjadi komunikator cinta. Komunikasi sejati adalah yang menghadirkan sikap dan tindakan yang menyembuhkan, mendamaikan, dan mempersatukan,” ujar Mgr. Kornelius.
Ia juga mengingatkan agar umat beriman menjauhkan diri dari gaya komunikasi yang keras dan penuh kekerasan, serta menumbuhkan gaya komunikasi yang didasari oleh kelembutan dan belas kasih sebagaimana diteladankan oleh Kristus.
Salah satu kegiatan yang menjadi perhatian dalam PKSN kali ini adalah pelatihan Bahasa Isyarat, yang diikuti oleh para peserta sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap penyandang disabilitas.
Ketua Komsos Keuskupan Malang, RD. Stephanus Jemmy Fantaw, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk nyata dari cita-cita Keuskupan Malang menjadi wilayah yang ramah dan inklusif bagi umat berkebutuhan khusus.

Ketua Komsos Keuskupan Malang, RD. Stephanus Jemmy Fantaw
“Pelatihan ini adalah kerinduan Bapak Uskup, agar Keuskupan Malang sungguh-sungguh menjadi rumah yang ramah bagi mereka yang disabilitas, mereka yang istimewa,” katanya.
Seluruh rangkaian kegiatan PKSN 2025 yang dimulai sejak 11 Juni ini diisi dengan seminar, pelatihan, misa, dan dialog antar peserta. Semua kegiatan diarahkan untuk memperkuat kapasitas para pelaku komunikasi Katolik agar mampu menjadi komunikator pengharapan di tengah masyarakat yang semakin kompleks secara sosial dan digital.
RD. Jemmy berharap seluruh proses dalam PKSN ke-12 ini dapat menjadi benih kebaikan yang bertumbuh di setiap keuskupan.
“Semoga segala yang telah kita jalani dalam PKSN ini sungguh menggerakkan para komunikator untuk terus menjadi pembawa harapan bagi umat,” pungkasnya.
Penulis/Reporter : Veronika Suci