Pangkalpinang, Berkatnews.com — Sebuah tempat doa baru kini berdiri di kompleks Pastoran Paroki Santa Bernadeth Pangkalpinang. Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM, resmi memberkati Graha Bunda Maria Pembawa Sukacita pada Minggu, 19 Oktober 2025, usai Misa Inkulturasi Etnis Jawa dan pelantikan pengurus baru KBG.
Graha ini dibangun hanya dalam waktu 29 hari, menjadi tempat doa dan devosi baru bagi umat, sekaligus wujud nyata kasih dan semangat kebersamaan umat Paroki Santa Bernadeth. Nama “Pembawa Sukacita” dipilih bukan tanpa alasan melainkan menyimpan makna mendalam tentang kasih dan kehadiran Bunda Maria yang membawa kabar gembira bagi sesamanya.
Menjelaskan kisah di balik berdirinya Graha tersebut, Romo Antonius Untung Sinaga, rekan Pastor Paroki Santa Bernadeth, mengungkapkan bahwa gagasan awalnya muncul dari keinginan sederhana untuk menata lingkungan pastoran.

Graha Bunda Maria Pembawa Sukacita
“Pendirian Graha Bunda Maria Pembawa Sukacita itu diawali dengan penataan taman pastoran. Waktu itu ada patung Bunda Maria di pastoran yang cukup besar, tetapi penempatannya kurang pas. Maka muncul usulan untuk menempatkannya di taman,” jelas Romo Untung.
Dari ide sederhana itu, lanjutnya, muncullah inisiatif membangun sebuah ‘geraha’ atau pondok khusus bagi Bunda Maria.
“Kita inisiatifnya itu didirikanlah namanya Graha atau Pondok. Geraha artinya pondok. Selama ini kan banyak orang menjumpai tempat devosi Bunda Maria di gua. Tapi karena lingkungan kita tidak mendukung, maka kita buatlah yang namanya Geraha,” ungkapnya.

RD. Antonius Untung Sinaga, rekan Pastor Paroki Santa Bernadeth
Nama “Geraha” sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti rumah atau tempat tinggal. Maka, Graha Bunda Maria Pembawa Sukacita dimaknai sebagai “Rumah Bunda Maria yang membawa kegembiraan.”
Romo Untung juga menjelaskan bahwa gelar “Pembawa Sukacita” terinspirasi dari kisah dalam Injil Lukas ketika Bunda Maria mengunjungi Elisabet, saudarinya.
“Ketika Maria mengunjungi saudarinya Elisabet, bayi yang ada dalam kandungan Elisabet mengalami sukacita, begitu juga Elisabeth. Dari situ, kita belajar bahwa kehadiran Maria membawa sukacita bagi siapa pun yang dijumpainya,” terang Romo Untung.
Ia berharap, melalui kehadiran Graha ini, umat yang datang berdoa dapat merasakan kedamaian dan sukacita yang sama seperti yang dialami Elisabet.
“Kiranya orang yang datang mengunjungi atau berdoa di Graha Bunda Maria ini juga mengalami sukacita, sebagaimana Bunda Maria membawa sukacita kepada Elisabet. Karena bayi yang dikandungnya, yaitu Yesus Kristus, adalah kabar sukacita bagi kita semua,” tutupnya dengan penuh harapan. (Vsh)
Penulis / Reporter : Veronika Suci