Puri Sadhana tampak berbeda dari biasanya lantaran Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Pangkalpinang mengadakan pelatihan jurnalistik selama 3 hari yang dimulai pada hari Jumat (30/5). Kegiatan ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Komunikasi Sedunia yang ke-59, diikuti oleh puluhan perwakilan peserta dari paroki dan unit di bawah Keuskupan Pangkalpinang Kevikepan Selatan, yakni Paroki Katedral Santo Yosef Pangkalpinang, Paroki Santa Bernadeth, Paroki Sungailiat, Paroki Belinyu, Paroki Mentok, Paroki Koba, Paroki Toboali, Paroki Tanjung Pandan, Seminari Mario John Boen, dan Yayasan Tunas Karya.
Mengusung tema “Berbagilah dengan Lemah Lembut Harapan yang Ada di Hatimu”, pelatihan ini bertujuan untuk mewartakan Kristus dengan cara yang menarik, yakni lewat tulisan. Tema kegiatan ini dikutip dari pesan Paus Fransiskus pada Hari Komunikasi Sedunia tahun 2024 di mana beliau mengajak umat untuk berkomunikasi dengan hati serta menyampaikan pesan dengan kelembutan.
Hal tersebut juga dicontohkan oleh Fenny. Wanita kelahiran 1974 ini punya cara tersendiri dalam memaparkan materi kepada para peserta. Tak heran lantaran Fenny sudah malang melintang di dunia jurnalistik dan fotografi, menelurkan banyak karya yang mampu membius pembaca lewat kata-kata.
Fenny menyampaikan materi tentang prinsip dasar dalam membuat berita kisah serta bagaimana cara untuk menarik perhatian pembaca.
“Temukan sisi unik dari suatu peristiwa dan mainkan berita melalui keunikkan tersebut. Gali informasinya lebih mendalam dan berikan sentuhan menarik lewat sisi kemanusiaan. Itulah yang dimaksud dengan human interest,” papar wanita yang berprofesi sebagai jurnalis Bangka Pos.
Selain itu, Fenny juga membagikan tips dan trik dalam mengambil foto jurnalistik, mulai dari angle, pencahayaan hingga waktu yang tepat untuk menangkap sebuah momen. Peserta terlihat sangat antusias lantaran banyak pertanyaan yang terlontar ketika sesi tanya jawab berlangsung. Fenny sendiri sangat bersemangat menjawab pertanyaan dari peserta. Salah satunya tentang perasaan malu yang dialami seorang peserta dalam mengambil foto jurnalistik di tengah keramaian.
“Rasa malu itu harus kita hilangkan demi mendapatkan sebuah momen yang terbaik. Jika ada banyak orang di sekitarmu, abaikan saja,” ungkapnya.
Mengutip dari pesan Bunda Teresa, “Perbuatlah Hal Kecil dengan Cinta yang Besar”, Fenny mengajak peserta untuk berani berkarya walaupun kecil karena dengan menorehkan cinta, maka karya kecil itu menjadi lebih bermakna.
Kegiatan pelatihan ini semakin menarik pada hari berikutnya. Melalui materi yang disampaikan RD Stefanus Tomeng Kelen, peserta diminta untuk bergabung dalam dinamika kelompok. Masing-masing kelompok diberi tugas membuat sebuah video jurnalistik sesuai dengan ide dan kreativitas masing-masing. Pada kesempatan inilah terjadi interaksi antar peserta, saling mengenal satu sama lain, serta menjalin kerja sama baik. Hasil video yang ditampilkan setiap kelompok juga sangat bagus dengan ciri khasnya masing-masing.

Rekoleksi dan Pelatihan Jurnalistik 30 Mei-1 Juni
Semangat yang tak padam terlukis dari salah satu peserta asal Paroki Santa Maria Assumpta, Toboali yang rela meluangkan waktunya, mendatangi kota Pangkalpinang yang berjarak 112 km untuk mengikuti pelatihan ini.
“Saya ke Puri Sadhana bersama Kak Yusup naik motor. Perjalanan dari Toboali ke Pangkalpinang memakan waktu sekitar 2 jam tanpa singgah,” ujar Luciana.
Luciana mengaku sudah pernah menulis berita terkait kegiatan-kegiatan di KBG maupun di Paroki meskipun karyanya belum banyak. Sebagai bagian dari Komsos Paroki, ia meraup banyak ilmu lewat pelatihan ini dengan harapan agar dapat mengembangkan Komsos Paroki ke arah yang lebih baik.
Di era teknologi yang semakin canggih ini, muncul banyak konten berupa foto dan video yang jauh lebih menarik. Namun, tidak ada yang bisa menggantikan sebuah tulisan. Melalui tulisan, kita bisa menyentuh hati banyak orang. Kita dapat menyampaikan pesan kepada banyak orang, mewartakan Kristus lewat untaian kata. (Vin)
Penulis : Veronika Shelvina dari Yayasan Tunas Karya Asal Paroki Katedral St. Yosef