Home Headlines Di Keuskupan Pangkalpinang, Puri Sadhana Dijadikan Rumah Isolasi Terpadu Covid-19

Di Keuskupan Pangkalpinang, Puri Sadhana Dijadikan Rumah Isolasi Terpadu Covid-19

by Stefan Kelen

Pangkalpinang, BERKATPAPIN—Penyebaran Covid-19 di Bangka Belitung (Babel) semakin tinggi. Satgas Covid-19 di Babel melaporkan bertambah 440 kasus positif pada Jumat, 20 Agustus 2021.

Dengan kasus yang semakin tinggi, banyak rumah isolasi yang sudah penuh, sehingga penderita yang belum mendapatkan tempat isolasi terpaksa isolasi mandiri di rumah.

Penderita yang menjalani isolasi mandiri di rumah belum tentu memiliki fasilitas yang memadai, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh.

RD Yoseph Anting, Direktur Puri Sadhana Pangkalpinang

Keuskupan Pangkalpinang pun berinisiatif untuk mendirikan rumah isolasi terpadu di Puri Sadhana Santo Damian Pangkalpinang sebagai bentuk partisipasi dalam menekan angka positif Covid-19.

Tempat isolasi terpadu ini dicetuskan oleh Mgr. Adrianus Sunarko, OFM yang kemudian dibicarakan bersama para romo di Puri Sadhana. Hal ini telah direncanakan dan dipersiapkan sejak awal bulan Juli yang lalu.

“Bapa Uskup datang ke Puri Sadhana dan bertanya apakah Puri Sadhana bisa dipakai untuk isolasi penderita Covid-19, dan saya mengiyakannya karena tidak ada retret lagi selama ini. Kemudian kami mempersiapkannya agar bisa dipakai untuk rumah isolasi, dengan panjangnya proses pengurusan untuk memenuhi syarat dan ketentuan,” jelas RD Yoseph Anting.

Rumah isolasi terpadu ini baru resmi dibuka pada Jumat, 20 Agustus 2021. Awalnya informasi ini diberitakan di Paroki Katedral St. Yosef dan St. Bernadeth.

Tempat ini terbuka bagi seluruh masyarakat yang terkena Covid-19, bukan hanya diperuntukkan untuk umat Katolik saja, sehingga tidak menutup kemungkinan rumah isolasi ini menerima saudara lain yang lebih membutuhkan.

Dengan harapan rumah isolasi terpadu ini dapat menjadi wujud konkret dalam berkomunio dan menjadi wadah kepedulian bagi saudara-saudara yang menderita Covid-19.

Pihak keuskupan kemudian membentuk kepanitian untuk mewujudkan rumah isolasi terpadu. Kepanitiaan beranggotakan dari tim medis, aktivis, dan sukarelawan. Beruntungnya, umat Katolik banyak berpartisipasi dalam membantu para penderita Covid-19.

salah satu sisi pada Rumah Isolasi Terpadu Covid 19

“Umat Katolik di Pangkalpinang ini mau ambil andil yang besar dalam memutuskan rantai penyebaran Covid-19. Kita bantu pemerintah yang sudah luar biasa bekerja dengan mendirikan rumah isolasi terpadu ini. Ya, kita memberikan pelayananlah bagi para penderita Covid-19 dan berharap dapat meringankan pemerintah,” tutur RD Yos Anting.

Bapa Uskup juga mengapresiasi atas kepekaan umat dalam membantu para penderita Covid-19.

“Saya senang sekali karena itu bentuk inisiatif yang baik karena ada kepekaan untuk membantu dan berkontribusi bagi para penderita. Mengingat banyak tempat isolasi yang sudah penuh, para pasien yang terpaksa isolasi mandiri di rumah dan kurang terurus,” ujar Uskup Keuskupan Pangkalpinang itu.

Rumah isolasi terpadu yang berlokasi di Puri Sadhana ini telah memenuhi SOP (Standard Operating Procedure) dari Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan Bangka Tengah.

Dengan menyediakan jalur steril bagi para petugas dan pasien, sehingga dapat dibedakan antara wilayah zona merah dan hijau.

RD Yos Anting sebagai Romo Kepala Puri Sadhana menjelaskan bahwa rumah isolasi ini memiliki fasilitas 18 kamar dengan 36 bed. Disediakan juga obat, makanan, minuman, tabung oksigen, oximeter¸serta alat medis lainnya. Dilengkapi juga dengan ruangan steril bagi para tim medis ketika selesai menjalankan tugasnya di rumah isolasi.

Mgr Adrianus OFM: Rumah Isolasi Terpadu adalah Perwujudan Bela Rasa

Bapa Uskup juga mengatakan bahwa hadirnya rumah isolasi terpadu ini menjadi nilai perwujudan dari kepedulian dan perhatian bagi saudara yang menderita, sehingga dapat mempercepat proses pemulihan.

“Ini menjadi perwujudan dari bela rasa terhadap saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan. Kita menunjukan bela rasa dan perhatian secara konkret. Selain fisik dan tempat, sikap dan perhatian juga penting untuk pemulihan para pasien. Karena menurut banyak kesaksian yang saya baca, orang yang tidak merasa sendirian juga dapat membantu proses pemulihan,” tutur Mgr. Adrianus.

Mgr Adrianus Sunarko OFM

Bapa Uskup juga berharap, dengan tersedianya fasilitas-fasilitas di rumah isolasi terpadu, para pasien dapat terisolasi dengan baik dan cepat sembuh dari Covid-19.

“Semoga yang isolasi di situ mendapatkan tempat yang baik, sungguh-sungguh isolasi dan cepat pulih dengan adanya perhatian berupa makanan, obat-obatan, dan tim medis yang memperhatikan mereka. Semoga cepat pulih,” harap Mgr. Adrianus. (***)

Reporter : Odilia Siringo Ringo

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.