Tahun Yubileum Luar Biasa Kerahiman Ilahi yang dicanangkan Sri Paus Fransiskus dan sedang dijalani umat katolik semesta saat ini, seakan menjadi kado membanggakan bagi umat Allah yang berkomunio di paroki Tiban-Batam. Pasalnya, selain berpelindungkan Kerahiman Ilahi, ‘paroki bungsu’ di pulau Batam tersebut juga boleh bersukacita karena telah memiliki kapel Kerahiman Ilahi. Dan sukacita itu serasa menjadi penuh, tatkala sarana untuk meningkatkan penghayatan iman ini diberkati, Minggu (27/12) pagi.
Perayaan ekaristi pemberkatan yang bertepatan dengan pesta Keluarga Kudus itu dipimpin Uskup keuskupan Pangkalpinang Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD, didampingi parokus Tiban RD. Agustinus Tupen Belo. Dalam homilinya, episkopal karismatik KWI ini menegaskan betapa Kerahiman Ilahi dan pengampunan mendasari kehidupan setiap rumah tangga.
“Kerahiman dan pengampunan harus berjalan beriringan. Tanpa pengampunan tidak ada kebahagiaan dalam keluarga. Tanpa ada pengampunan, jiwa-jiwa dalam keluarga akan mati. Rumah menjadi kuburan,” Pungkas uskup pelaut itu sembari mengajak umat yang hadir untuk senantiasa mengupayakan pengampunan dalam hidup. “Supaya sukacita dalam setiap keluarga menjadi nyata, pengampunan mestinya menjadi keharusan,” tandasnya lagi.
Relikui St Faustin dan St Yohanes Paulus II Diletakan di Kapel Tiban
Usai perayaan ekaristi pemberkatan pagi itu dilanjutkan dengan ramah tamah dan hiburan. Monsegniur Hilarius dalam sambutannya mengajak umat untuk memanfaaatkan Kapel Kerahiman Ilahi yang telah diberkati gunamengunjungi sakramen maha kudus, reliqui St Faustina, dan St. Yohanes Paulus II.
Pastor paroki Kerahiman Ilahi Tiban Romo Agustinus Tupen Bello, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh umat, yang dengan caranya masing-masing telah berpartisipasi membangun kapel kerahiman Ilahi. “Mari manfaatkan kapel ini untuk semakin meningkatkan penghormatan kita pada Sakramen Mahakudus,” ajaknya singkat.
Sementara itu, Yustinus Hartana, ketika menyampaikan sambutannya menghimbau seluruh umat untuk setia melaksanakan jadwal yang telah disepakati, yakni setiap KBG wajib mengunjungi dan berdoa di kapel kerahiman minimal satu kali dalam sebulan. Ramah tamah siang itu diakhiri dengan beragam acara hiburan yang dipersembahkan oleh anak-anak BIAR, OMK, serta para seminaris seminari Mario John Boen Pangkalpinang, dan sebagian umat lainnya. (Fr. Martin da Silva)