Bali, Berkatnews.com– Masyarakat Bali dan sekitarnya diguncang gempa tektonik magnitudo 5,8 pada Senin 22 Agustus 2022 sore.
Fenomena gempa Bali ini kemudian disusul viralnya rekaman misa sebuah gereja di Kuta, Badung, Bali yang sedang melaksanakan Ekaristi di Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius Kuta dalam rangka pembukaan Rapat Pleno Nasional Komisi Sosial (KOMSOS) KWI tepat pada pukul 16: 36: 33 WITA.
Dalam potongan video yang diunggah akun TikTok @ypnoe22, Selasa (23/8/2022), gempa terjadi ketika sedang berlangsung Doa Syukur Agung.
Ketua Komisi KOMSOS KWI, Mgr. Hilarion Datus Lega yang menjadi selebran utama Misa itu tampak berdiam sejenak usai konsekrasi. Gempa yang terjadi beberapa detik itu lalu berhenti, dan perayaan Ekaristi pun dilanjutkan kembali.
Pada Misa ini, Mgr. Datus Lega didampingi Uskup Denpasar Mgr. Silvester San, serta beberapa imam sebagai konselebran, yaitu Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI RD. Antonius Gregorius ‘Steven’ Lalu, Ketua Komisi Komsos Keuskupan Denpasar RD. Herman Yoseph Babey dan Pastor Kepala Paroki FX Kuta RD. Evensius Dewantoro Boli Daton.
Dalam homilinya, Mgr. Datus mengajak para ketua KOMSOS menggunakan media sebagai karya pastoral untuk mewartakan kebaikan.
Rapat Pleno Nasional Komisi KOMSOS 2022 ini mengusung tema “Berjalan Bersama di Era Disrupsi Komunikasi Sosial”.
Menurut Mgr. Datus, yang perlu dicermati dari tema tersebut adalah ‘Jalan Bersama’.
“Kita diajak jalan bersama untuk saling membantu, saling memperkaya, saling belajar, saling berbagi, saling menguatkan untuk mecerdaskan dalam era medsos ini, bukan saling mencelakakan sebagaimana dalam bacaan suci hari ini,” kata Uskup Manokwari, Sorong itu.
Sedang Era Disrupsi Komunikasi Sosial menyoroti realita perubahan besar-besaran inovasi teknologi yang terus berlangsung pasca pandemi Covid-19. Harapannya, Komisi KOMSOS dapat menyikapi era disrupsi ini dengan transformasi karya pelayanan.
Berdasarkan jadwal, Rapat Pleno Nasional yang dimulai 22-26 Agustus 2022 tersebut akan menghasilkan lima peluang prioritas dan lima aspirasi.
Kelima peluang prioritas dan aspirasi ini nantinya akan didiskusikan lebih lanjut dan diterapkan sesuai dengan realita yang dihadapi oleh KOMSOS-KOMSOS Keuskupan.
Lantas, akan diinventarisir program-program yang mungkin dilakukan untuk mewujudkan peluang dan aspirasi, guna mendapatkan hasil yang diharapkan.
Rapat Pleno Komsos KWI 2022 juga akan menghasilkan klasifikasi program jangka pendek, tahun 2023-2026, berupa usulan program bersama tingkat nasional ke KOMSOS KWI, program bersama tingkat regio, dan program di keuskupan.
Secara garis besar, Rapat Pleno Nasional Komisi KOMSOS tahun 2022 ini merupakan kesempatan bagi KOMSOS KWI dan semua KOMSOS Keuskupan untuk duduk bersama, mengevaluasi perjalanan karya selama ini, serta mengidentifikasi diri dan posisi tim Komsos di medan karya masing-masing.