Pembaharuan janji baptis pada Malam Paskah untuk seluruh gereja dan paroki di Keuskupan Pangkalpinang tahun ini (19/4/14) berjalan agak berbeda. Pasalnya, selain rumusan penolakan setan dan pengakuan iman yang sudah ada dalam rumusan liturgi itu, Uskup Keuskupan Pangkalpinang, masih menambahkan tiga point lagi sebagai “kaul” bagi umat Allah di Keuskupan seribu pulau itu.
Tiga point itu adalah berjanji untuk tidak korupsi, tidak terlibat dalam penggunaan narkoba, dan berjanji untuk tidak ikutan merusak lingkungan. Mgr Hilarius Moa Nurak SVD, melalui surat gembalanya, yang dibacakan di 14 paroki itu, Bishop of the Sea, menyebut dunia ini sudah diciptakan Tuhan, baik adanya.
Dalam pesan paskah yang bertajuk “Allah melihat semuanya baik” itu, Mgr Hila tidak hanya mentenggarai, tetapi memastikan bahwa, narkoba, korupsi dan kerusakan lingkungan adalah tiga dosa sosial yang merusak harmoni Allah dan manusia.
Lantas dalam ritus pembaharuan janji baptis, para imam yang memimpin perayaan paskah di seluruh wilayah Keuskupan Pangkalpinang, memasukkan rumusan janji untuk mencintai alam lingkungan dan melindunginya dengan berbagai usaha nyata.
Umat Keuskupan Pangkalpinang pun diminta untuk berjanji di hadapan Tuhan untuk menjauhkan diri dari narkoba dan korupsi yang sudah sangat meracuni kehidupan bangsa dan negeri ini.
Umat Allah yang memperbaharui janji baptis dengan memegang lilin bernyala yang menjadi lambang cahaya Kristus itu dengan suara pasti, berjanji menolak semua dosa itu.
Uskup Hila juga berharap, agar tidak hanya janji dalam perayaan itu, tetapi umat bisa bergerak secara pasti untuk tampil sebagai terang dalam komunitas basis. “Supaya KBG-KBG kita terbebas dari 3 dosa sosial ini yaitu, pengrusakan lingkungan hidup, pemakaian dan pengedaran narkoba, dan korupsi,” tulis Mgr Hila dalam pesan paskahnya yang dibacakan secara serempak di sekitar ratusan gereja di Keuskupan Pangkalpinang. (stefan)