Kijang-BerkatNews.com. Keseluruhan proses Jambore Akbar Remaja Misioner (JARI) di Kepulauan Riau selalu terbagi dalam tiga bagian utama; yaitu PRA, PRO, dan POST. Pra-Jambore adalah keseluruhan proses sebelum hari “H”: animasi sebelum jambore dilaksanakan; modul animasi sesuai tema yang diusung, pembentukan panitia lokal Paroki/wilayah, proses registrasi, proses seleksi, Novena Rahasia untuk Imam, dll. Pro-Jambore adalah keseluruhan acara yang dikemas panitia JARI pada hari “H” nya, dan Post-Jambore adalah tindak lanjut proses animasi remaja ketika pulang dari jambore.
Salah satu efek sederhana post-jambore bagi remaja misioner di Kijang adalah bertambahnya anggota legioner junior, demikian penuturan Yosafat Ayung, Pendamping Legio Junior di stasi St. Cosmas & Damianus-Kijang. “Saya kaget kok setelah pulang jambore remaja yang kumpul semakin banyak, ke depan kami ingin membentuk presidium baru…” terang Yosafat ketika dihubungi BerkatNews.com.
Saat ini Legio Maria junior yang sudah terbentuk adalah presidium Maria Pintu Surga, dengan anggota 17 remaja, rapat mingguan setiap Minggu sore pukul 16.30 WIB dan dilanjutkan dengan rapat Legio Maria Senior presidium Maria Ratu Semesta Alam. Walaupun aturan Legio Maria sangat ketat, namun Buku Pegangan juga menganjurkan rapat di alam terbuka, itulah salah satu strategi yang akan dijalankan pendamping junior di Kijang selain tugas rutin mingguan.
Masa remaja merupakan masa paling singkat dalam jenjang hidup manusia, sekaligus masa yang paling rawan dan kritis dengan berbagai tantangan sosial masa kini. Dibutuhkan pendampingan yang serius sekaligus lembut untuk menjadi teman mereka; menanamkan nilai-nilai Katolisitas, kecintaan dan kebanggaan akan Iman Katolik. ***
Legio Senior Kijang
/de Mariam numquam satis [costmust]