Takut atau Percaya: manakah sikap kita di hadapan Tuhan? Itulah pertanyaan yang mendasari refleksi Bapa Suci pada kesempatan Doa Angelus, Minggu tanggal 19 November 2017 di Lapangan Santo Petrus, bertepatan dengan tema Talenta yang disampaikan dalam Injil Mateus.
Menurut Bapa Suci, “Ketakutan selalu memaksa seseorang untuk tidak bergerak” atau “seringkali ia membuat seseorang melakukan pilihan-pilihan yang keliru”. Ketakutan membuat orang tidak berani mengambil inisiatif, dan akhirnya orang tidak merealisasikan apa-apa yang baik. Untuk bisa move on dan berkembang dalam ziarah hidup, dibutuhkan adanya keyakinan, keberanian “.
Bagi kita sangat penting “memiliki gambaran Allah yang benar”, kata Sri Paus. “Jangalah kita berpikir bahwa Ia adalah tuan yang jahat, keras dan kejam yang mau menghukum kita. Jika di dalam diri kita ada gambaran keliru seperti ini, hidup kita tidak akan berbuah, karena kita akan hidup dalam ketakutan dan ketakutan itu tidak membawa kepada sesuatu yang konstrutif, melainkan merusak dan melumpuhkan”.
Sejak Perjanjian Lama sampai ke Yesus, Tuhan selalu menghadirkan diriNya sebagai “Bapa yang penuh kasih, lemah lembut, penuh kebaikan”, “karena itu kita dapat dan harus memiliki kepercayaan yang besar kepadaNya”:
“Yesus menunjukkan keiklasan dan kebaikan Bapa dalam banyak cara: dengan kata-kataNya, tindakan, dan keterbukaanNya menerima semua, khususnya yang miskin, yang berdosa, yang kecil; tetapi juga dengan peringatan-peringatanNya, yang mengungkapkan kehendakNya agar setiap orang tidak menyia-nyiakan hidupnya”.
Ini adalah tanda “rasa hormat Tuhan” untuk kita; dan hal itu menolong kita untuk menjadi pribadi yang penuh tanggung jawab terhadap setiap tindakan kita “:
“Karena itu, perumpamaan tentang talenta mengajak kita kepada sebuah tanggung jawab pribadi dan kesetiaan yang menjadi juga kemampuan untuk memberi diri terus menerus tanpa “menyembunyikan talenta, yaitu rahmat (anugerah) yang dipercayakan Tuhan kepada kita masing-masing”.* (BSB)
(Refleksi Sri Paus pada Kesempatan Doa Angelus Minggu, 19 November 2017)
Sumber: http://www.news.va/it/news/papa-allangelus-con-fiducia-e-responsabilita-non-s