Bacaan I, Yer 23:5-8, Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud; Mazmur, 72:1-2.12-13.18-19, Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah Rahim; Bacaan Injil Matius 1: 18-24, Yesus akan lahir dari Maria, yang bertunangan dengan Yusuf, anak Daud.
Menangkap Misteri-Menguduskan Diri
Oleh: RD. Lucius Poya H.*)
Gaudete in Domino. Bersukacitalah dalam Tuhan, karena Tuhan sudah dekat. Bersukacitalah, karena hari ini semua mata, hati, budi, dan jiwa diarahkan kepada kisah kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Dengan mengumandangkan kisah ini di hari kedua pekan suci natal, saya dan anda diingatkan bahwa Tuhan sudah dekat.
Dengan kisah kelahiran ini, menjadi nyata bagi kita pemenuhan janji keselamatan Allah yang dinubuatkan Nabi Yeremia. Yeremia, dalam bacaan I, meneguhkan siapa saja bahwa Allah memenuhi janji-Nya, yakni mengutus Mesias untuk membebaskan umat Allah dari perbudakan dosa, sebagaimana Ia membebaskan Israel dari penindasan Firaun dan membawa mereka keluar dari perbudakan Mesir.
Pemenuhan Janji Allah itu, terwujud dalam kelahiran Tuhan Yesus Kristus, dari rahim Santa Perawan Maria, tanpa sentuhan dan campur tangan manusia, selain melulu oleh kuasa Allah yang Mahatinggi. Karena Ia lahir untuk menyelamatkan manusia dari dosa; karena kelahiran-Nya adalah sebuah inkarnasi, Allah menjadi manusia, atas rencana dan inisiatif Allah sendiri; maka tampak kuat kuasa Allah yang tak sanggup dipahami secara utuh tentang kisah kelahiran Tuhan, bahkan Yosef yang lurus hati sekalipun, tak sanggup memahami dengan baik.
Oleh karena itu, bisa dimengerti mengapa Yosef berencana menceraikan Maria, yang saat itu adalah tunangannya. Itulah misteri. Misteri berarti bisa ditangkap dengan budi, namun tak sanggup dijangkau seutuhnya bila hanya mengandalkan budi manusia yang terbatas. Tidak heran, kisah kelahiran hari ini, di satu sisi bisa dipahami karena menyentuh pengalaman riil manusia. Namun di sisi lain, proses menuju kelahiran itu tak sanggup dijangkau budi, karena yang lahir bukan sekedar seorang anak manusia, melainkan Allah yang berinikarnasi ke tengah dunia.
Misteri inkarnasi Allah yang mewujud dalam pengalaman kelahiran itu, menolong kita paham kendati tak bisa dijangkau secara penuh, mengapa Maria adalah satu-satunya pilihan yang tak tergantikan oleh perempuan manapun; dan mengapa pula ia mengandung tanpa campur tangan manusia. Semua itu terjadi, sebagaimana kata Malaikat, karena Dia yang lahir itu adalah Pemenuhan Janji keselamatan Allah; Dia adalah Kristus yang akan menyelamatkan manusia dari dosa.
Yesus, pemenuh janji keselamatan Allah itu, yang dijelaskan Malaikat kepada Yosef, sehingga Yosef yang sebelumnya ingin menceraikan Maria karena hanya memusatkan pikiran pada dirinya sendiri, segera berubah arah. Ia memusatkan dirinya pada rencana Allah dan ikut serta terlibat dalam rencana agung Allah. Ia menerima Maria dengan sepenuh hati dan menemaninya dalam suka dan duka, demi pemenuhan rencana keselamatan Allah atas manusia, dalam Yesus Kristus, Putra-Nya.
Ya! Kelahiran Tuhan semakin mendekat. Ia datang untuk menyelamatkan saya dan anda. Dan oleh karena itu, tak ada jalan yang terbaik, selain membuka diri seperti Bunda Maria, mempersiapkan diri dalam kekudusan untuk menerima kelahiran-Nya.
Mari meninggalkan keberpusatan pada diri kita, dan berbalik arah menyatukan diri pada Kristus, seperti St. Yosef, agar kita pun siap menerima Kristus yang datang ke tengah kita. Sebab Dia adalah Inkarnasi Allah untuk menyelamatkan kita dari dosa.
Mari menguduskan diri dalam pekan suci natal ini seraya melambungkan madah Antifon O hari kedua, O Adonai. Oh Tuhan Pemimpin umat yang memberikan hukum kepada Musa di Sinai. Datanglah dan bebaskanlah kami dengan tangan perkasa. Berkat Tuhan menyertai kita. Amin!***
*). Imam Keuskupan Pangkalpinang, Kini bertugas di Paroki Tanjungpinang, Tanjung Uban-Bintan