Home KategorialKevikepanKevikepan Babel Renungan Hari Rabu, 17 November 2021

Renungan Hari Rabu, 17 November 2021

by Alfons Liwun

Pekan Biasa ke XXXII

Bacaan 1, 2Mak. 7: 1.20-31, Pencipta alam semesta akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu; Mzm. 17: 1.5-6.8b.15, Pada waktu bangun aku menjadi puas dengan hadirat-Mu, ya Tuhan; Bacaan Injil Lukas 19: 11-28, Mengapa uangku tidak kau berikan kepada orang yang menjalankan uang?

Bertanggungjawab dengan Tugas Perutusan Kita

RD. Fransiskus Paskalis, Imam Keuskupan Pangkalpinang

Sanak keluarga yang terkasih….

Mendekati penghujung tahun liturgi Gereja, pekan biasa ke XXXIII, di hari Rabu, 17 November 2021, Injil mengisahkan kepada kita semua tentang suasana kepanikan yang terjadi di antara banyak orang yang menyertai Yesus dalam perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Mereka menyangka bahwa dengan kedatangan-Nya ke Yerusalem, maka akan segera tampak Kerajaan Allah itu.

Atas dasar kepanikan dan pemahaman yang keliru tentang Kerajaan Allah itu, maka Yesus membentangkan sebuah perumpamaan kepada mereka yang bersama-sama dengan Dia, dalam kisah tentang uang dan mina. Dengan menggunakan perumpamaan dari situasi politik yang sedang bergejolak masa itu, Yesus membuka pemikiran mereka untuk memahami ajaran-Nya tentang Kerajaan Allah.

Seorang Raja yang hendak pergi ke negri yang jauh memanggil para bawahannya dan mempercayakan kepada mereka mina/uang untuk dikembangkan. Jumlah mereka adalah sepuluh orang, dan kepada masing-masing sang raja mempercayakan satu mina. Raja segera meninggalkan mereka dan pergi untuk dinobatkan menjadi raja. Kisah ini, kemudian diselipkan, bagaimana reaksi orang-oarng yang tidak suka raja dinobatkan, mengirim utusan agar menolaknya sebagai raja.

Kendati demikian, proses penobatan menjadi raja tetap berjalan. Raja kembali dan memanggil bawahannya untuk meminta pertanggungjawaban atas apa yang telah ia percayakan kepada mereka. Kendati ada sepuluh orang yang menerima mina, tetapi Yesus hanya menyebut tiga dalam perumpaan-Nya.

Teman Seperjalanan: Komunitas Imam, Suster, dan PIPA Paroki Tanjungpandan Belitung , 14/11/2021 (foto:rdfrengky)

Pertama dan kedua mewakili hamba yang setia pada sang tuan, sementara yang ketiga adalah dia yang tidak setia akan tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Kepada yang setia mereka diberi pahala yang setimpal dengan apa yang mereka kerjakan, sementara kepada yang tidak setia, raja meminta untuk mengembalikan apa yang telah dia berikan kepada hamba yang tidak setia, bahkan apa yang ada padanya, semuanya diambil oleh raja. Di sisi lain, hukuman diberikan kepada orang-orang yang menolak dia.

Para saudara yang terkasih…

Tuan yang pergi untuk dinobatkan menjadi Raja adalah Yesus sendiri, yang mejadi tokoh utama dalam perumpamaan ini. Waktu Dia hendak pergi dan dinobatkan menjadi Raja, adalah saat kemuliaan-Nya, waktu Dia naik ke Surga dan kedatangan-Nya kembali, sebagai Kristus Raja Semesta Alam, sebagai Hakim yang Tunggal pada saat parusia. Hamba-hamba yang menerima mina/uang adalah semua yang telah menerima Rahmat Baptisan, (anda dan saya-kita semua), yang harus terlibat penuh dalam karya perutusan-Nya.

Uang/mina adalah Sabda-Nya, Hidup-Nya dan Karya-karnya-Nya, seluruh misteri Hidup-Nya, yang kita sebut iman. Mengusahakan mina, adalah bagaimana kita berjuang untuk terus menerus tumbuh dalam iman untuk semakin mengasihi Dia, agar memperoleh upah dari Yesus. Mereka yang penuh perjuangan untuk merawat imannya, membuatnya subur, dan menghasilkan buah, tentu mendapat pahala istimewa dari Yesus sendiri.

Para Fasilitator KBG Paroki Tanjungpandan, Jalan Bersama Yesus, 14/11/2021 (foto:rdfrengky)

Sementara mereka yang menerima Dia, tetapi tidak terlibat penuh dalam imannya, adalah orang-orang yang masa bodoh dengan imannya dan tidak takut akan ganjaran yang diberikan oleh Yesus sendiri. Waktu Dia meminta pertanggungjawaban dari masing-masing kita, adalah saat pengadilan terakhir.

Di saat inilah, semua orang diadili oleh Dia, masing-masing menurut perbuatannya. Sementara mereka yang menolak Dia sebagai Raja akan dihukum oleh-Nya.

Sanak keluarga yang terkasih….

Kisah ini bukan sebuah kebetulan ditempatkan di pekan biasa ke XXXIII, sebelum Gereja memasuki Hari Raya Kristus Raja Alam Semesta. Perumpaaan Yesus ini hendak mengajak kita semua untuk menutup tahun liturgi dengan sikap hati yang penuh dengan pertobatan dan usaha memperbaharui diri. Sebab, hanya orang-orang yang berdosa yang mau bertobat-lah yang memperoleh keselamatan yang dijanjikan oleh Yesus sendiri.

Selamat mempersiapkan diri memamsuki akhir tahun liturgi Gereja, Tuhan memberkati kita semua. Amin. ***

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.