Pangkalpinang~BerkatNews.com (19/9/2016 09.52 WIB). Bertempat di Gua Maria Ratu Para Imam (18/9/2016) kompleks Keuskupan pangkalpinang dilaksanakan Perayaan Jubilium untuk seksi sosial /PSE / pralaya/ para penggerak karya sosial dan kelompok kategorial mulai dari Legio Maria, PDKK, ME, CFC dan Kerahiman Ilahi. Perayaan diikuti sebanyak lebih kurang 94 orang utusan dari semua paroki yang ada di kevikepan Bangka Belitung.
RD. Marcel Gabriel dengan harmonikanya mengawali dengan lagu “Jadilah saksi Kristus” dan dalam pengantarnya berpesan bahwa karya sosial sebagai inti panggilan bagi kita. Selanjutnya pada sesi pertama oleh RD. Andre, menyampaikan materi dengan mengambil tema Spiritualitas karya sosial dalam semangat pastoral Yesus Kristus. Romo Andre yang kesehariannya berkutit di dunia perkebunan men-sharing-kan bagaimana menggeluti kebun, ternak serta kompos plus biogas. Dalam pengantarnya ia menyebutkan bahwa para peserta jubileum ini termasuk orang yang hebat karena aktif dalam karya sosial, walau tinggal ditengah keragaman, masih bersaksi apalagi yang dilakukan benar-benar muncul dari hati. Sesuai tema, peserta diajak meneladan Yesus yang juga sebagai tenaga sosial yang pertama, dilanjutkan oleh murid-muridNya hingga saat ini semua diutus ikut dalam karya sosial. Karya sosial tidak dapat dibatasi kapan dan dimana, namun semuanya bersumber dari terang Kitab Suci.
Sesi kedua dibawakan RD. Meo, mendalami karya sosial dengan melihat sejarah orang-orang Yahudi dengan orang-orang Samaria yang tidak akur. Dilanjutkan pada sesi ke tiga dengan ibadat tobat. Sebagai persiapan pengakuan dosa, RD. Stanislaus Bani mengajak peserta untuk merenungkan bacaan dari Injil Mateus tentang perumpamaan anak yang hilang. Sakramen tobat dilayani enam imam.
Rangkaian kegiatan Jubileum ini ditutup dengan Perayaan Ekatisti oleh Mgr. Yuwono didampingi empat imam konselebran. Walau diguyur hujan lebat, peserta tetap setia dan hening dalam perayaan dan sama sekali tidak terganggu oleh cuaca alam, mungkin sudah menjadi mental para pekerja sosial. Dalam homilinya Mgr. Yu mengajak peserta untuk merubah orientasi hidup pada harta duniawi menuju hidup pada keselamatan yang tercermin bahwa Allah berkorban untuk hidup manusia sekalipun putraNya wafat di kayu salib. ***
Foto Dokumentasi