Mentok, BerkatNews.com — Suasana hening dan khusyuk menyelimuti Gereja Katolik Paroki Santa Perawan Maria Pelindung Para Pelaut Mentok pada malam Paskah, Sabtu (19/4). Dalam gelap gulita yang menyelimuti halaman gereja, ratusan umat dengan penuh harap menanti cahaya keselamatan. Perlahan, barisan petugas liturgi dan misdinar berjalan menuju tempat perapian, mengiringi konselebran utama, Pastor Marko, untuk memulai upacara cahaya — tanda kebangkitan Kristus, Sang Terang Dunia.
Upacara cahaya diawali di depan gerbang gereja, saat api yang telah diberkati digunakan untuk menyalakan lilin paskah. Cahaya suci ini kemudian diarak masuk ke dalam gereja. Pada beberapa titik, Pastor Marko berhenti dan dengan penuh semangat menyanyikan seruan “Kristus Cahaya Dunia” yang dijawab umat, “Syukur kepada Allah,” seraya lilin-lilin umat dinyalakan satu per satu dari api lilin paskah — menciptakan lautan cahaya harapan di tengah malam.
Setelah lilin paskah ditakhtakan di tempatnya, gema Exsultet—nyanyian pujian paskah—menggema memenuhi seluruh ruang ibadah. Lagu ini dinyanyikan oleh Frater Amandus Lionsius Lowa dengan penuh semangat, membawa umat dalam suasana syukur dan sukacita. Ekaristi kemudian berlanjut ke Liturgi Sabda, dengan tujuh bacaan suci yang dibacakan oleh para petugas liturgi: tiga bacaan dari Perjanjian Lama, satu bacaan dari Surat Rasul Paulus, dan diakhiri dengan Injil Lukas.
Dalam homilinya, Pastor Marko mengajak seluruh umat untuk merenungi makna Kristus sebagai terang kehidupan. Ia menekankan bahwa terang bukan hanya kebutuhan jasmani, tapi juga simbol sukacita, kehangatan, dan pewahyuan. “Kita diajak untuk memilih: menjadi terang bagi sesama atau tetap diam dalam kegelapan. Maka, mari kita hidup dalam terang Tuhan dan menjadi pembawa harapan,” ujar Pastor Marko dalam homili yang menginspirasi.
Malam suci ini juga menjadi momen istimewa bagi 10 orang yang menerima sakramen baptis, serta 7 orang lainnya yang resmi bergabung dalam Gereja Katolik dari gereja lain. Setelah pemberkatan air baptis dan air suci, Pastor Marko membaptis mereka satu per satu, disaksikan penuh haru oleh umat yang hadir. Ia kemudian memerciki seluruh umat sebagai tanda pembaruan janji baptis, simbol pembaruan iman dan komitmen kepada Kristus.
Menjelang akhir Ekaristi, Pastor Marko menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam rangkaian Tri Hari Suci, mulai dari panitia, koor, petugas liturgi, misdinar, hingga pihak keamanan dari Kepolisian, TNI, GP Ansor, dan Banser yang telah menjaga kelancaran dan keamanan ibadah.
Hal yang menarik dan berbeda dari malam paskah tahun ini adalah pemberkatan air suci di Gua Maria setelah perarakan penutup. Pastor Marko secara khusus memberkati air suci yang kemudian diletakkan di Gua Maria, agar umat dapat menggunakannya untuk berdoa maupun dibawa pulang sebagai berkat.
Malam Paskah di Paroki Mentok ini bukan hanya perayaan kebangkitan Kristus, tetapi juga menjadi perayaan iman dan terang yang menyatukan umat dalam harapan dan sukacita. Dalam terang lilin dan semangat kebersamaan, umat diajak untuk terus menjadi cahaya di tengah dunia yang penuh tantangan, membawa kasih dan terang Kristus ke mana pun mereka pergi.
Penulis : Tarsisius
Foto : Albertus Hendry