Pangkalpinang, BerkatNews.com – Misa Rabu Abu di Gereja Katedral Santo Yosef Pangkalpinang, Selasa (5/3), menjadi momen penuh makna bagi umat Katolik yang memulai perjalanan rohani menuju Paskah. Perayaan ekaristi digelar tiga kali, yakni pukul 06.00 WIB, 08.00 WIB, dan 17.00 WIB. Suasana khidmat terasa saat misa kedua yang dihadiri umat bersama para siswa SD dan SMP Budi Mulia Lourdes.
Diiringi lantunan koor merdu dari siswa SD Budi Mulia Lourdes, misa ini dipimpin oleh RD Yustinianus Talaleng atau yang akrab disapa Pastor Yustin. Dalam homilinya, ia mengingatkan bahwa tanda salib abu di dahi bukan sekadar ritual, tetapi simbol pertobatan, kesadaran akan kerapuhan manusia, serta panggilan untuk kembali kepada Tuhan.

Perayaan Rabu Abu Di Gereja Katedral Santo Yosef Pangkalpinang
Romo Yustin mengajak umat untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dengan mengakui dosa-dosa dan memohon pengampunan-Nya. Ia menekankan tiga langkah utama dalam menjalani masa Pra-Paskah: berdoa, bersedekah, dan berpuasa.
“Cintailah Tuhan dengan doa, cintailah sesama melalui sedekah dan amal kasih, serta cintailah diri sendiri dengan berpantang dan berpuasa,” pesan Romo Yustin.
Lebih lanjut, ia menjelaskan makna puasa dalam Gereja Katolik, yakni makan kenyang hanya satu kali dalam sehari, sementara pantang berarti menahan diri dari makanan atau kebiasaan tertentu yang melekat dalam hidup sehari-hari.
Sebagai penutup, Romo Yustin mengajak seluruh umat untuk memaknai masa Pra-Paskah dengan hati yang tulus dan penuh kesadaran.
“Selamat memasuki masa Pra-Paskah. Mari kita jalani dengan doa, sedekah, dan puasa sebagai bentuk pertobatan dan kasih kepada Tuhan,” tutupnya.
Penulis : Vin
Editor : Tarsisius