Belitung-BerkatNews.com. Bagaimana suasana Kemerdekaan di Bumi Laskar Pelangi? Perayaan Kemerdekaan juga menjadi hari yang spesial terutama bagi umat Katolik Paroki Regina Pacis.
Kebhinnekaan di Tanjung Kelayang
Di Kawasan Tanjung Kelayang digelar perayaan Kebhinnekaan dan Pagelaran Budaya Nusantara 2017, tanggal 17 Agustus 2017, Kecamatan Sijuk, Belitung. Ketua Kerukunan Adat Se Pulau Belitong, Mukti Maharief. Acara kegiatan ini dihadiri seluruh Paguyuban adat yang ada di Belitong, termasuk perwakilan umat Katolik di Belitung. Acara ini terselenggara berkat kerjasama KNPI dan MetroTV, tutur Servianus, koordinator utusan Gereja Katolik. Dalam upacara tersebut dilaksanakan doa bersama lintar agama.
Dari Gereja Katolik, doa tersebut dibawakan oleh Sdr. Servìanus, ujar Nao, salah satu anggota tim Gereja Katolik yang ambil bagian dalam upaàra tersebut. Ketika ditanya maksud dari perayaan ini, Servianus menuturkan bahwa “Melalui upacara ini, kita diajak untuk memahami bahwa kemerdekaan ini merupakan simbol persatuan masyarakat Belitung yang terdiri dari banyak agama dan suku. Kita tahu bahwa Belitung menjadi salah satu contoh hidup dar komunita masyarakat yg menjunjung tinggi persaudaraan dan kerukunan“.
Umat Katolik Dipanggil kepada Kemerdekaan
Di sore hari umat Katolik Paroki Regina Pacis bekerjasama dengan Angkatan Udara Republik Indonesia merayakan syukur dalam misa kudus di Gereja Regina Pacis. “Kita dipanggil untuk kemerdekaan”. Demikian pesan pemazmur yg dibacakan dalam perayaan itu. Apa arti ungkapan pemazmur itu bagi kita? Menjawab pertanyaan itu, Yesus memberi jawaban kepada kita ungkap Rm.Benny dalam renungannya.
Tidak ingin terjebak dalam pertanyaan jahat murid murid orang Farisi dan pengikut Herodes, Yesus menegaskan: berilah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan kepada Tuhan apa yang menjadi hakNya. Mengapa tidak. Kaum farisi telah menjauhkan orang orang dari Tuhan dengan segala aturan dan tradisinya. Karena itu berikanlah kebebasan kepada orang orang untuk merayakan, melaksanakan apa yg diperintahkan Tuhan kepada mereka. Diakhir renungannya Rm. Benny menyimpulkan bahwa panggilan kepada kemerdekaan berarti keterbukaan memberi peluang kepada semua orang untuk merayakan dalam hidupnya hak dan kewajiban dalam hidup bernegara dan menggereja. Panggilan kepada kemerdekaan berarti membuka kesempatan kepada partisipasi semua orang untk berbuat baik. Bukankah ini visi Gereja Partisipatif? Merdeka !!!
BSB/BerkatNews.com