Sungailiat, BNC–Gereja Keuskupan Pangkalpinang terkenal dengan misinya mengembangkan komunitas basis gerejani (KBG). Untuk mengimplementasikan misi itu, Kevikepan Bangka Belitung mengadakan Seminar Pemberdayaan Fasilitator KBG. Tema yang diusung dalam kegiatan itu adalah, membangun Gereja Partisipatif melalui Sharing Injil.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Paroki Sungailiat ini dilaksanakan di Sun Jaya Hotel-Sungailiat, dari tanggal 31 Juli sampai dengan 2 Agustus 2014. Pertemuan itu dihadiri oleh beberapa perwakilan KBG. Mereka tak lain adalah fasilitator
Misa pembukaan dilaksanakan jam 16.00 WIB dan dipimpin oleh Mgr.Hilarius Moa Nurak, SVD. Terlihat ada 50 an orang peserta. Mereka adalah perwakilan masing-masing KBG dalam 7 paroki di dalam wilayah Kevikepan Selatan Keuskupan Pangkalpinang yang di dampingi oleh Parokus setiap Paroki.
Kegiatan yang layak disebut moment seminar KBG pertama di Kevikepan Selatan itu, dikomandoi oleh John Djanu Rombang. Ia mengomandani 35 orang anggota panitianya. Dalam mengawali pertemuan ini panitia dan peserta merayakan HUT Imamat ke 42, HUT Tahbisan Episkopat ke 27 dan HUT kelahiran 72 tahun.
Acara itu diarahkan oleh sebuah tim Pengarah acara ( Steering Committe ). Tim ini beranggotakan 6 orang. Mereka adalah, Alfons Liwun, Shito Kadari, Agustinus Suprianto, Indriati, Christina Raolina. Sedangkan Komisi KBG, RD Stanis Bani dipercayakan sebagai sebagai Ketua team SC.
Dalam pengarahan, tim SC menyampaikan alasan di balik penyelenggaraan acara itu. Menurut Shito Kadari terselenggaranya acara itu untuk mencapai satu tujuan bersama yaitu membangun persaudaraan,relasi dan komunikasi baik antara fasilitator se-Vikepan Bangka Belitung.
Yang diharapkan dari kegiatan itu, agar fasilitator lebih sanggup memahami bahwa Gereja Partisipatif dapat diwujudkan apabila Sharing Injil (SI) sungguh-sungguh dijalankan didalam komunitas basis. Dan tidak berhenti di situ, tetapi juga diimbangi dengan aksi nyatanya.
Pasalnya, sesuai dengan kesepakatan bersama yang diputuskan dalam KBG dan Fasilitator harus memahami bahwa komunitas adalah Locus dan Focus untuk memberdayakan KBG dalam mewujudkan Visi Gereja Partisipatif.
Dalam kesempatan memaparkan materi. Uskup Keuskupan Pamngkalpinang, Mgr Hilarius Moa Nurak SVD menganalogikan Gereja sebagai Pohon. Pada gambaran tersebut, Mgr Hila memposisikan KBG sebagai akar dari “pohon gereja.”
Bishop of the Sea itu mengatakan, akar-akar ini menyatu pada batang yaitu paroki-paroki yang merupakan persekutuan KBG-KBG . Di dalam materi itu, juga dibahas bahwa KBG merupakan pengalaman iman paling kongkrit di tingkat basis. “KBG adalah basis dari Gereja, sebagai perwujudan paling lokal dalam paroki, tidak bisa KBG berada dalam luar paroki,” papar Uskup Hila lagi.
Uskup juga mewanti-wanti terbangunnya relasi eksklusif di tengah komunitas basis. Maka Bishop of the Sea ini menekankan agar setiap komunitas basis haru terbuka kepada KBG-KBG lain di paroki itu.
Menurut Uskup, relasi inklusif itu didorong oleh terang Sabda Allah dan ajaran Gereja karena KBG adalah basis Gereja. “Maka oleh rahmat sakramen yang diterima, semua berkewajiban melanjutkan tugas peruusan Kristus KBG ini menjadi locus dan fokus Pastoralis serta sebagai Spiritualitas (Way of Life),” tegas Mgr Hila SVD.
Fasilitator adalah ujung tombak
Dalam session berikutnya, Mgr Hila berharap banyak pada fasilitator untuk mewujudkan gereja partisipatif di komunitas basis. “Diharapkan agar semua Fasilitator mampu berkomunitas dalam mewujudkan Gereja Partisipatif, ” tegas Uskup lagi.
Sebagai apresiasinya terhadap fasilitator, Mgr Hilarius SVD memposisikan fasilitator sebagai ujung tombak dalam strategi pemberdayaan Komunitas Basis. “Maka sebagai fasilitatos harus memahami fungsi dan perannya dalam komunitas,” imbuh Mgr Hilarius.
Berbagai harapan pun terlahir dalam pertemuan itu, antara lain akan terbentuknya jejaring dan kerja sama antar fasilitator se-Babel. Selain itu diharapkan agar fasilitator memiliki pemahaman yang benar tentang Gereja Partisipatif dan Sharing Injil. Juga diharapkan agar fasilitator semakin bersemangat mengembangkan Komunitas Basis di Paroki dan Komunitas-nya masing-masing. (Peliput : Agnes Yulia)
Editor : stefan