Home Asian Church Pemberkatan Gua Maria Perawan Wahyu, Dari Kisah Pertobatan hingga Berkah yang Mengalir

Pemberkatan Gua Maria Perawan Wahyu, Dari Kisah Pertobatan hingga Berkah yang Mengalir

Pangkalpinang, BerkatNews.com – Lantunan doa Salam Maria mengalun lembut, mengiringi perarakan Patung Bunda Maria Perawan Wahyu yang dibawa dengan penuh hormat menuju altar. Suasana syahdu menyelimuti Gereja Santo Petrus, Kampung Jeruk, pada Kamis (6/3) sore itu. Umat yang hadir larut dalam doa, bersiap menyambut momen istimewa Ekaristi pemberkatan Gua Maria Perawan Wahyu yang dipimpin langsung oleh Uskup Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM.

Misa ini terasa semakin spesial dengan kehadiran anak dan cucu Bruno Cornacchiola, pria asal Italia yang mengalami perjumpaan luar biasa dengan Bunda Maria. Dalam homilinya, Mgr. Adrianus membagikan kisah perjalanan hidup Bruno—sebuah kisah penuh pergolakan yang akhirnya berujung pada pertobatan yang menginspirasi banyak orang.

“Bruno adalah seorang Protestan yang sangat menentang Gereja Katolik. Bahkan, ia pernah merencanakan sesuatu yang mengerikan—membeli sebilah belati untuk menghabisi Paus Pius XII,” ujar Mgr. Adrianus, membuat umat yang mendengarkan terdiam, hanyut dalam cerita.

Namun, segalanya berubah saat Bruno mengalami penampakan Bunda Maria Perawan Wahyu. Dalam sekejap, keyakinannya terguncang. Hatinya yang semula dipenuhi kebencian perlahan melembut, hingga akhirnya ia kembali dalam pelukan Gereja Katolik. “Misteri kejahatan itu nyata,” lanjut Mgr. Adrianus, “tetapi kita harus percaya bahwa pertobatan, dengan campur tangan Allah, akan selalu menang atas kejahatan.”

Setelah homili, misa berlanjut ke prosesi pemberkatan Gua Maria Perawan Wahyu. Suara pujian membahana, mengisi setiap sudut gereja. Umat dengan penuh khusyuk mengikuti setiap rangkaian ibadah, merasakan kedamaian yang mengalir dari momen suci ini.

Hari itu, di bawah naungan kasih Bunda Maria, umat yang hadir tidak hanya menyaksikan pemberkatan sebuah gua, tetapi juga merasakan kembali kekuatan iman—bahwa setiap orang, tak peduli seberapa jauh tersesat, selalu memiliki jalan untuk kembali.

Penulis : Vin

Editor : Tri

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.