Home Asian Church Perarakan Arca Bunda Maria Ala Paroki Mentok

Perarakan Arca Bunda Maria Ala Paroki Mentok

by Tarsisius Athanasius Ramto Idong

Mentok, BerkatNews.com – Jalanan kota Mentok dipenuhi oleh puluhan motor dan belasan mobil yang bergerak dalam prosesi Perarakan Arca Bunda Maria, Minggu (27/10) pagi. Prosesi ini merupakan bagian dari Ekaristi penutupan Bulan Rosario yang melibatkan umat dari berbagai wilayah Paroki Mentok, seperti Parittiga, Kundi, Pelangas, Mayang, Kebun Sawit, Tempilang, bahkan dari Pangkalpinang. Sekitar 400 umat berpartisipasi dalam prosesi yang penuh khidmat dan kehangatan ini.

Prosesi Perarakan Bunda Maria di Kadur & Depan Gereja

Perarakan dimulai dari Kadur dengan ibadat singkat yang dipimpin oleh Romo Raymon. Arca Bunda Maria kemudian diarak sepanjang jalan Kadur diiringi oleh tarian Maumere, menambah semarak suasana. Setelah berjalan sekitar 400 meter, arca dipindahkan ke mobil untuk dibawa menuju Gereja Paroki Mentok. Di sana, arca disambut dengan tarian Batak saat memasuki jalan menuju gereja, diikuti oleh tarian Chinese dan tarian Jawa yang dibawakan oleh anak-anak Sekami dan Areka, menciptakan perpaduan budaya yang memperkaya prosesi tersebut.

Tari-Tarian Menyambut Arca Bunda Maria

Sebelum arca ditakhtakan kembali di Gua Maria Paroki Mentok, dilakukan prosesi penerimaan yang diwakili oleh Pasutri Yusup Yudono dan Pasutri Ambarita, di mana mereka memberikan pengalungan pada arca. Kemudian, diadakan prosesi persembahan bunga dari anak-anak Sekami, Areka, dan perwakilan umat Se-Paroki Mentok. Prosesi ini berpuncak pada perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Raymon dan Romo Marco.

Doa, Pengalungan dan Ekaristi

Dalam homilinya, Romo Marco menegaskan bahwa prosesi perarakan Arca Bunda Maria bukanlah sekadar pawai, melainkan bagian integral dari perayaan Ekaristi. “Prosesi ini mengajak kita untuk berjalan bersama Bunda Maria menuju Yesus. Partisipasi umat yang luar biasa menjadi refleksi iman yang menyatukan kita semua,” ujarnya. Romo Marco juga berharap umat dapat meneladani Bunda Maria dalam kehidupan sehari-hari, sehingga semakin aktif dalam kegiatan menggereja.

Ada yang menarik dari perayaan Ekaristi Penutupan Bulan Rosario ini, yaitu doa umat yang menggunakan 4 bahasa daerah seperti Batak, Jawa, Chinese, dan Flores. Hal ini semakin menambah kekhusyukan perayaan Ekaristi yang berlangsung.

Doa Umat 4 Bahasa & Koor Dari St. Hilarius Parittiga

Di akhir Ekaristi, Romo Raymon menyampaikan rasa syukurnya kepada seluruh umat yang telah berpartisipasi. “Saya sangat berterima kasih kepada semua umat yang hadir, panitia yang bertugas, warga Katolik di Kadur yang telah menyediakan tempat dan waktu, serta pihak pemerintah dan kepolisian yang membantu kelancaran prosesi ini,” katanya.

Prosesi perarakan Arca Bunda Maria ditutup dengan ramah tamah dan makan bersama, mencerminkan kesatuan iman di antara umat setelah mengikuti seluruh rangkaian prosesi hingga perayaan Ekaristi penutup Bulan Rosario. Di tengah acara ramah tamah, umat disuguhkan persembahan-persembahan kreatif seperti menyanyi dan menari dari anak-anak BIAR Gereja St. Hilarius Parittiga dan BIAR Paroki Mentok.

Persembahan Dari Anak-Anak Saat Ramah Tamah

Perarakan Arca Bunda Maria tahun ini tak hanya menjadi simbol devosi, tetapi juga lambang kesatuan dan iman bagi umat Paroki Mentok. (Tri)

Foto : Biora, Angel, & Hendry

Related Articles

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.