Home BERITA Pesan Adven Mgr Adrianus: Menumbuhkan Keutamaan Pengharapan dan Berjaga-jaga

Pesan Adven Mgr Adrianus: Menumbuhkan Keutamaan Pengharapan dan Berjaga-jaga

by Stefanus Lopis

Berbahagialah orang yang tidak sanksi dan tidak menolak Aku. Yang sungguh-sungguh berbahagia adalah yang tidak sanksi dan tidak menolak Tuhan.

Koba, Berkatnews.com– Uskup Keuskupan Pangkalpinang Mgr. Adrianus Sunarko OFM menegaskan keutamaan pengharapan sekaligus berjaga-jaga merupakan dua hal penting yang harus dihidupi selama masa Adven ini.

“Selama masa Adven ini, itulah yang diharapkan dari kita; menumbuhkan keutamaan pengharapan. Kita diminta berharap terus karena Tuhan akan datang. Tapi selain berharap, selama Adven juga kita diminta berjaga-jaga, jangan sampai Tuhan datang kita menolak. Dua-duanya penting berharap tapi juga berjaga-jaga, waspada,” kata Uskup Adrianus dalam homilinya saat Ekaristi penerimaan sakramen Krisma di Paroki St Fransiskus Xaverius Koba, Sabtu (10/12/2022).

Lebih lanjut Uskup Adrianus meminta umat katolik untuk senantiasa bersabar sampai kedatangan Tuhan, seperti petani yang sabar menantikan hasil tanahnya yang berharga, yang bersabar sampai turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.

Mgr Adrianus Sunarko OFM saat menerimakan sakramen Krisma di Paroki Koba, Sabtu (10/12). Foto: Stef Lopis

“Memang bersukacita tapi juga masih bersabar karena Tuhan akan datang. Berbahagialah orang yang tidak sanksi dan tidak menolak Aku. Yang sungguh-sungguh berbahagia adalah yang tidak sanksi dan tidak menolak Tuhan. Karena sumber kebahagiaan adalah ketika Tuhan datang dan kita tidak menolak Tuhan,” ucap mantan Minister Provinsi Ordo Fratrum Minorum (OFM) IndonesiaΒ ini.

Ihwal malam Natal, Profesor Bidang Ilmu Teologi pada unit kerja Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta tersebut menjelaskan, malam Natal ternyata tidak hanya tentang kisah sukacita karena merayakan kelahiran Yesus, tapi juga ada cerita sedih di malam Natal waktu itu, karena orang kurang waspada sehingga Tuhan datang tidak ada tempat untuk menginap.

“Dikisahkan, Maria dan Yusuf mencari rumah penginapan tapi tidak dapat karena orang tidak tahu kalau Maria membawa Yesus dalam kandungan. Ini contoh tidak berjaga-jaga. Jangan sampai Tuhan datang ke rumah kita, pintu kita tertutup, hati kita tertutup. Seringkali Tuhan datang dalam rupa orang miskin, orang menderita. Jangan sampai kita menutup hati karena hanya dengan membuka hati kita akan sungguh-sungguh bersukacita,” pungkas Bapa Uskup. [SHL]

Related Articles

1 comment

Elias Efendi December 12, 2022 - 4:29 pm

Terima kasih Mgr. Adrianus Sunarko atas renungannyaπŸ™ sehat sehat selalu Mgr Tuhan Yesus memberkati.

Reply

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.