Berjalan bersama tentu kita akan mengundang dan senang kalau teman jalan kita baik hati, murah hati, kita undang. Tapi ingat pesan Injil, juga kalau kita sedang tidak enak hati. Murid-murid mengatakan tetap undang tinggal bersama-sama di rumah karena jangan-jangan itu adalah Yesus sendiri.
Koba, Berkatnews.com– Jambore Anak dan Remaja (Jankar) III Paroki St Fransiskus Xaverius Koba resmi berakhir lewat Perayaan Ekaristi penutupan dipimpin Uskup Pangkalpinang Mgr Adrianus Sunarko OFM, Minggu (23/4/2023).
Jambore yang berlangsung selama empat hari mulai Kamis (20/4) hingga Minggu (23/4) ini mengusung tema ‘Anak dan Remaja Bersukacita Menjadi Gereja Partisipatif – Sinodal’ serta diikuti ratusan anak dan remaja dari seluruh Stasi di Paroki Koba.
Bapa Uskup Adrianus Sunarko dalam homilinya saat Ekaristi penutupan menitip pesan kepada peserta jambore untuk tetap berjalan bersama kendatipun mungkin sedang tak enak hati.
“Tema jambore ‘Anak dan Remaja Bersukacita Menjadi Gereja Partisipatif – Sinodal’. Kalau kita perhatikan baik-baik, bacaan Injil temanya juga berjalan bersama antara dua murid menuju Emaus meninggalkan Yerusalem. Kalian berjalan bersama dengan sukacita atau bermuka muram? Dalam Injil dikisahkan, dua murid ke Emaus itu berjalan bersama dengan muka muram, Yesus datang mendekati mereka lalu berjalan bersama. Yesus juga berjalan bersama mereka tapi karena dua orang ini belum mengenali Yesus maka dikatakan, mereka berjalan dengan muka muram. Kita lihat kedua murid ini mula-mula muram karena belum mengenali Yesus tapi akhirnya hati mereka berkobar-kobar,” ujar Bapa Uskup.
Uskup yang luar biasa dalam berkotbah ini bahkan mengajukan sebuah pertanyaan retoris. “Jika kalian berjalan bersama dan teman seperjalanan baik hati, ramah dengan kita nanti kita undang ke rumah tidak? Kalau teman kita sebaliknya marah-marah, sombong, mengatakan kamu orang bodah, diundang kerumah tidak?.
Kepada kedua murid, lanjut Wakil Ketua Presidium Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) ini, Yesus memarahi mereka “hai kamu orang bodah betapa lamban hatimu”. Dua murid ini meskipun tidak enak hati, sedang muram mukanya, dikatakan bodoh tapi untung mereka tetap undang Yesus mampir ke rumahnya.
“Adik-adik sekalian, untuk Sinodal, berjalan bersama tentu kita akan mengundang dan senang kalau teman jalan kita baik hati, murah hati, kita undang. Tapi ingat pesan Injil, juga kalau kita sedang tidak enak hati karena teman jalan mungkin tidak baik, murid-murid mengatakan tetap undang tinggal bersama-sama di rumah karena jangan-jangan itu adalah Yesus sendiri,” pungkas Profesor Teologi tersebut. (SHL)