Bacaan 1, Rm. 4: 1-8; Mzm. 32: 1-2.5.11; Bacaan Injil, Luk. 12: 1-7. Abraham percaya kepada Allah, dan hal ini diperhitungkan sebagai kebenaran. Beriman kepada Allah, berlindung dalam Tuhan. Yesus menyatakan kebenaran dengan waspada terhadap ragi orang Farisi.
RD. Marcel Gabriel
Para Sahabat BERKATNews yang terkasih : Salam Komunio!
Hari ini kita menyatukan diri dengan seluruh Gereja Untuk merayalan Peeringatan Wajib Santa Thereseia dari Yesus : Perawan dan Pujangga Gereja.
Theresia lahir di Avilla, Spanyol pada tahun 1515. Dia masuk Ordo Carmep pada tahun 1533. Pada tahun 1555 Santa Theresia mempersembahkan dirinya untuk menempuh jalan kesempurnaan. Dia memutuskan untuk mendirikan sebuah biara dengan mengacu kepada cara hidup ‘the Discalced carmelites’. Dan sekalipun menghadapi banyak tantangan, Santa Theresia nampaknya berhasil dengan jalan yang ditempuhnya. Theresia sungguh menikmati hidup doanya, dan juga banyak pengalaman mistik. Tulisan-tulisan rohaninya masih berpengaruh hingga saat ini. Theresia menyatukan pengalaman mistiknya dengan pengabdian sehari-hari. Theresia juga juga dikenal sebagai pembaharu dan adminsitrator untuk longregasinya.
Bacaan yang menjadi permenungan kita pada hari pesta Santa Theresia ini adalah Roma 4 : 1-8 dengan Mazmur Tanggapan dari Mazmur 32 : 1-2. 5. 11 dan Injil Lukas 12 : 1-7.
Dalam Surat kepada jemaat di Roma, Paulus menegaskan tentang Abraham, yang dibenakan karena imannya yang patuh-setia sepenuhnya kepada Allah. Sejalan dengan Abraham yang berserah-penuh untuk hidup seluruhnya sesuai rancangan Allah, Pemazmur menjadikan Tuhan Allah sebagai tempat perlindungan baginya. Pemazmur bersaksi bahwa mereka yang berlindung kepada Tuhan tidak akan sia-sia.
Sementara dalam Injil, Yesus mengingatkan tentang pentingnya hidup yang jujur di hadapan Tuhan. Sebab pada waktunya setiap topeng dan hal-hal yang tersembunyi akan dibuka. Karena itulah, Yesus meminta kepada para murid-Nya, termasuk kepada saudara dan saya, supaya membangun hidup yang jujur di hadapan Tuhan, sebagaimana halnya Abraham, Daud dan Santa Theresia.
Di sisi Allah, perlindungan dan rahmat-Nya full disediakan bagi yang percaya kepada-Nya. Bahkan setiap helai rambut di kepala anak-anak-Nya pun tidak akan jatuh tanpa kehendak-Nya. Jadi, Abraham tidak salah ketika dia mempercayakan dirinya seutuhnya untuk hidup menurut kehendak dan rancangan Allah. Dan begutu juga dengan Santa Theresia dari Avilla ini. Bagaimana dengan kita? Semoga hanya Tuhan Allahlah andalan kita. Amin!